Menurut catatan pengadilan, pihak berwenang di Hubei, Wuhan telah menangani penyelidikan terhadap 250 kasus yang berkaitan dengan perdagangan satwa liar dan perburuan liar pada 2019 lalu.
Hubei sendiri merupakan rumah bagi Shennongjia, cagar alam warisan dunia UNESCO yang terdapat habitat keanekaragaman dengan banyaknya spesies langka.
Di cagar alam tersebut bahkan terdapat macan tutul, monyet berhidung emas, dan salamander raksasa Cina.
Tetapi ternyata penegakkan hukum dalam perburuan liar tersebut tidak lah terlalu ketat.
Hanya saja pada 2004 Cina telah menerapkan hukuman penjara terhadap orang yang mengonsumsi spesies yang dilindungi dengan undang-undang dengan maksimal hukuman tiga tahun penjara.
Update Jumlah Penduduk Wuhan, Cina yang Terjangkit Virus
Sementara masih dalam Daily Mail, pihak berewenang di Wuhan telah mencegah siapapun yang meninggalkan kota Wuhan.
Hingga Minggu, 26 Januari 2020 pukul 14.26 WIB, seperti yang dilansir South China Morning Post, tercatat sebanyak 2023 orang terinfeksi, 1.975 di antaranya berasal dari China terjangkit atau terkena infeksi virus Corona.
Sementara 56 orang tersebut telah dinyatakan meningal dunia akibat virus mematikan Corona.
Banyak orang yang frustasi di rumah sakit di Cina yang butuh waktu lama untuk menunggu pemeriksaan dokter.
"Butuh setidaknya lima jam untuk pergi ke dokter," kata seorang wanita, yang tidak mau disebutkan namanya.
Sementara seorang pria lainnya berusai 30 tahun mengatakan beberapa orang harus mengantri selama dua hari.
Selain itu, ada pula yang menghabiskan waktu hingga satu minggu untuk mengantarkan suaminya dalam menjalani tes terhadap virus Corona tersebut.
Adapun polisi dan pihak berwenang telah melarang masyarakat untuk melakukan perjalanan ke-17 kota lain di sekitar Wuhan.
Hal ini dalam rangka untuk mengendalikan virus mematikan seperti SARS agar tidak terlalu menyebar ke berbagai kota lainnya.
( Tribunnews.com/Nidaul 'Urwatul Wutsqa)