News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

100 Hari Kabinet Jokowi

Said Didu Beri Nilai 3 untuk 100 Hari Jokowi-Maruf: Maju dalam Memberi Janji-janji

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Ifa Nabila
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Joko Widodo & Maruf Amin

TRIBUNNEWS.COM - Masa Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Wakil Presiden Marug Amin akan memasuki 100 hari pada 30 Januari 2020 mendatang.

Terhitung sejak Kabinet Jokowi-Maruf dilantik pada 23 Oktober 2019.

Banyak rekam jejak kerja pemerintahan dalam Kabinet Indonesia Maju yang menjadi perhatian publuk.

Melihat kinerja Jokowi-Maruf di pemerintahan, eks Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu memberikan penilaian.

Hal tersebut diungkapkan Said Didu dalam sebuah video yang diunggah di kanal YouTube Rocky Gerung Official, Selasa (28/1/2020).

Rocky Gerung, Said Didu dan Hersubeno Arief (Tangkap Layar YouTube Rocky Gerung Official) (YouTube Rocky Gerung Official)

"Kalau periode pertama akumulasi itu adalah 5, tapi periode kedua, yang sekarang 3," ujar Said Didu.

Lebih lanjut, Said Didu menjelaskan, nilai tersebut mengartikan bahwa pemerintahan Jokowi dalam dua periode ini tidak lulus.

"Lima aja nggak lulus, 3 Drop Out (DO)," terang Said Didu.

Bahkan, Said Didu menegaskan, tidak ada yang bisa diperbaiki lagi oleh Jokowi.

"Kalau ini dua kali dapat F, nggak bisa lagi kalau hanya sekali masih boleh, ini udah dua kali nggak bisa," ungkap Said Didu.

Said Didu lantas memberikan penjelasannya terkait dengan penilaian yang ia berikan.

"Saya katakan maju, itu dalam janji-janji, maju dalam kehebatan berbohong," kata Said Didu yang disambut tawa Rocky Gerung.

"Bahkan sudah turun ke bawah sampai ke menterinya, ke dirjennya itu sudah mewariskan bagaimana teknik berbohong."

"Maju dalam janji dan maju dalam keahlian berbohong," paparnya.

Bahkna Said Didu menyinggung soal janji Jokowi yang mengatakan tidak akan berhutang dan mengimpor bahan pangan.

Menurut Said Didu janji Jokowi itu hingga kini tak ada yang terwujud, bahkan yang terjadi adalah sebaliknya.

"Kita ingat bahwa Pak Jokowi itu maju jadi gubernur itu yang dirusak kohesivitas sosial."

"Jadi apa yang dikatakan selalu bertolak belakang dengan yang dilakukan Pak Jokowi," kata Said Didu.

Said Didu lantas memberikan contoh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Ia mengatakan, janji awal Jokowi adalah memperkuat KPK, namun yang terjadi justru Jokowi sedang berupaya untuk melemahkan KPK.

"Kita akan menerima warisan yang sangat menarik bahwa warisan yang masyarakat sudah terbiasa dibohongi, terbiasa dijanji-janji," jelas Said Didu.

"Ya tapi sampai titik mana masyarakat ini akal sehatnya bisa diganggu."

"Ini kan akal sehat yang diganggu, sehingga tidak sadar sehingga beliau (Jokowi) tetap aman memberikan janji-janjinya," ungkap Said Didu.

Rocky Gerung Beri Nilai 9 Untuk 100 Hari Jokowi-Maruf

Melihat kinerja Jokowi-Maruf di pemerintahan, pengamat politik Rocky Gerung memberikan penilaian.

Rocky justru memberikan nilai 9 untuk Pemerintahan Jokowi-Maruf di 100 harinya bekerja.

Hal tersebut diungkapkan Rocky dalam sebuah video yang diunggah di kanal YouTube Rocky Gerung Official, Selasa (28/1/2020).

"Saya kasih nilai sembilan," jelas Rocky.

Mendengar penilaian Rocky tersebut, sontak membuat Hersubeno Arief dan Said Didu tercengang.

"Sembilan untuk kebohongan," tambah Rocky.

Pernyataan Rocky tersebut lantas membuat Said Didu tertawa lebar.

Rocky lantas menjelaskan ukuran kesuksesan yang seharusnya dicapai Pemerintahan Jokowi-Maruf.

Ada dua ukuran yang dipakai Rocky untuk menilai pemerintahan Jokowi-Maruf.

Menurutnya, karena menjadi presiden adalah amanat konstitusi, presiden diperintahkan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa serta memelihara orang miskin.

"Sudah mengalami kemajuan, maju, mencerdaskan juga iya karena anak didik kita makin cerdas menghafal nama-nama ikan."

"Memelihara orang miskin, ya orang miskin bertambah itu," kata Rocky.

Menurut Rocky dua hal tersebut merupakan tugas wajib dari presiden, namun menurutnya tidak bisa dilakukan Jokowi.

Lantaran hal itu, Rocky memberikan nilai sembilan untuk 100 hari Jokowi-Maruf.

Selain itu, Rocky juga memberikan penjelasannya soal dua poin dalam visi misi Jokowi.

Yakni soal kemandiri dan gotong royong bangsa Indoensia di bawah Pemerintahan Jokowi-Maruf.

Rocky beranggapan, bangsa Indonesia masih jauh dari kata mandiri.

"Kita sama sekali nggak mandiri karena, karena kalau mandiri kita nggak impor macam-macam."

Namun, kenyataannya saat ini bangsa Indonesia masih bergantung pada luar negeri dengan melakukan banyak impor.

"Bahkan tergantung pada diplomasi luar negeri, segala macam itu bawang putih sampai antibiotik masih kita impor," terang Rocky.

Tak hanya itu, Rocky juga menilai gotong royong bangsa Indonesia masih sulit untuk terealisasi.

Hal tersebut lantaran masih banyaknya konflik yang terjadi di Indonesia.

"Sampai sekarang konflik horisontal bahkan konflik identitas, konflik cebong dan kampret masih berlangsung dimana gotong royongnya," ungkap Rocky.

Bahkan, Rocky menyebut, gotong royong hanya terjadi di kalangan elit politik.

"Ada gotong royong, cuma gotong royongnya elit aja kan, kabinetnya gotong royong, gotong royong untuk berbohong itu," ucap Rocky.

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana Saputri)

 
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini