TRIBUNNEWS.COM - Setelah kemunculan kerajaan palsu seperti Keraton Agung Sejagat dan Sunda Empire.
Kini kelompok yang menamakan diri mereka sebagai Indonesia Mercusuar Dunia muncul ke permukaan publik dengan nama Kerajaan King Of The King di Tangerang.
Pimpinan Indonesia Mercusuar Dunia (IMD), Syrus Manggu Nata menjelaskan secara pengertian bahasa arti dari Kerajaan King of The King.
Hal itu disampaikan dalam video yang diunggah kanal YouTube KompasTV, Rabu (29/1/2020).
"Raja dari segala raja. Rajanya raja," ujar Syrus.
Syrus memaparkan yang disebut raja dari segala raja yang sesungguhnya adalah uang.
"Uang itu adalah raja dari semua kerajaan-kerajaan," terangnya.
"Uang itu lah semua dari negara-negara," sambung Syrus.
Lebih lanjut, Syrus juga mengatakan uang merupakan untuk memenuhi keperluan umat manusia.
Kemunculan King of The King
Sebelumnya, terdapat sebuah spanduk yang bertuliskan "King of The King Y M Soekarno Mr Dony Pedro", yang bertuliskan akan melunasi seluruh utang negara.
Beberapa ketua dari King of The King juga terpampang di dalam spanduk tersebut.
Namun, spanduk tersebut kini telah ditertibkan oleh aparat Kepolisian dan Satpol PP Kota Tangerang.
Mengutip dari Kompas.com, Ketua Umum Indonesia Mercusuar Dunia (IIMD) Juanda yang tertera dalam spanduk tersebut mengatakan, King of The King merupakan Raja Diraja dari semua raja di dunia.
"Itu adalah Raja Diraja, nanti beliaulah yang akan melantik dari seluruh presiden dan raja-raja di seluruh dunia," kata Juanda.
Tak hanya itu, ia juga mengklaim, King of The King menduduki dua lembaga keuangan tertinggi di dunia.
Yakni Union Switzerland (UBS) dan Indonesia Mercusuar Dunia (IMD).
Diketahui, King of The King sering dipanggil Mister Dony Pedro.
Ia menjabat sebagai Presiden UBS dan memiliki kekayaan Rp 60.000 triliun di bank tersebut.
Menurut Juanda, kekayaan tersebut merupakan aset yang ditinggalkan Soekarno dan resmi diserahkan kepada King of The King.
Ia juga mengatakan, ada beberapa surat aset peninggalan dari presiden pertama Indonesia di Bank Swiss.
Juanda mengungkapkan, kekayaan tersebut akan diambil untuk tiga hal utama.
Pertama, melunasi utang-utang luar negeri Indonesia.
Kedua, membagikan kepada masyarakat Indoensia.
Sementara yang ketiga, untuk membeli alat utama sistem pertahanan (alutsista).
"Dibagikan ke rakyat dari Sabang sampai Merauke per kepala Rp 3 miliar," kata Juanda.
King of The King juga mengklaim memiliki Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) yang asli.
Hal tersebut sebagai bukti perintah Soekarno yang melimpahkan peninggalannya ke Mr Dony Pedro.
(Tribunnews.com/Indah Aprilin Cahyani) (Kompas.com/Singgih Wiryono)