Teuku Faizasyah mengatakan, proses pemutakhiran data WNI di provinsi Hubei, Cina kini sedang berlangsung.
Pendataan kembali WNI di Hubei dimaksudkan untuk keabsahan hukum bagi setiap orang yang akan meninggalkan suatu negara.
Sejauh ini, ia mengatakan ada 243 WNI di Provinsi Hubei dan tersebar di 7 titik.
Baca: Respons Yasonna Laoly Sikapi Desakan ICW Minta Dirinya Dicopot Dari Jabatan Menkumham
Namun, tidak menutup kemungkinan masih ada WNI yang belum terdata.
"Kita memaklumi di era kemudahan perjalanan ini mungkin masyarakat ada yang tidak melapor saat berada di Hubei. Jadi tidak menutup kemungkinan akan bertambah. Pemutakhiran data dilakukan sejak kemarin dan terus berlangsung, untuk keabsahan hukum serta memastikan tak ada WNI yang tertinggal di sana," ujar Teuku Faizasyah.
Menyiapkan Titik Lokasi Penjemputan di Hubei
Kemudian, menentukan satu titik konsentrasi WNI, agar memudahkan proses penjemputan.
Dengan cakupan wilayah provinsi Hubei yang sangat luas, pemerintah RI ujar dia, sedang mempertimbangkan titik tengah penjemputan WNI.
Baca: Perlu Daya Tahan Tubuh Optimal untuk Mencgah Penyebaran Virus
"Ada keperluan secara khusus mengatur logistik pemberangkatan di titik-titik kumpul. Kalau kita bayangkan di salah satu kota saja di 500km ke pusat tujuan penampungan maka harus mengelola dari 7 titik menjadi satu titik," jelas dia.
Pemeriksaan Kesehatan
Indonesia juga memikirkan terkait pemeriksaan kesehatan sebelum berangkat maupun tiba di Indonesia.
Nantinya sebelum diberangkatkan ke tanah air, para WNI akan diperiksa intensif oleh tim medis untuk memastikan kondisi tubuhnya tidak terjangkit virus corona.
Baca: Pengamat: Soal Panggilan KPK, Zulkifli Bisa Meniru Sikap Muhaimin
Untuk kesiapan tim medis, Faizasyah mengatakan, pemerintah Indonesia terus berkoordinasi dengan otoritas kesehatan setempat.
Selanjutnya, tiba di Indonesia para WNI juga akan kembali mengikuti assesment, untuk memastikan kondisi kesehatan prima dan fit untuk berkumpul bersama keluarga.