TRIBUNNEWS.COM - Kinerja Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim serta Menteri BUMN Erick Thohir dinilai sudah baik di 100 hari Kabinet Indonesia Maju.
Hal itu diungkapkan pengamat politik dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Agus Riewanto.
Ide dan terobosan Nadiem dan Erick disebut Agus memiliki kebaruan.
"Dua menteri ini memang kalau dilihat dari aspek kebaruan ide, sudah baik," ungkapnya.
Tidak berasal dari partai politik, Nadiem dan Erick menjadi dua nama populer dalam kabiner Jokowi.
"Keduanya bisa membuat yang formal menjadi informal. Dari biasa menjadi luar biasa," ungkapnya.
Namun, Agus menilai baik Nadiem maupun Erick mendapati faktor penghambat.
"Dua menteri ini tidak didukung oleh substansi peraturan undang-undang yang cukup," ungkapnya.
Baca Juga: 100 Hari Jokowi Maruf, Pengamat Nilai Pemerintahan Masih Stagnan: Progresnya Baru di Kemauan
Sepak Terjang Nadiem
Nadiem, menurut Agus hingga kini belum didukung sebuah regulasi yang mapan untuk mewujudkan idenya.
"Misal Nadiem Makarim ingin melakukan perubahan secara radikal di kurikulum pendidikan tinggi dan SMA, sampai hari ini belum didukung regulasi yang mapan, tapi inti perubahannya bagus," ungkap Agus.
Terbaru, Nadiem membuat kebijakan di dunia perguruan tinggi dengan program Kampus Merdeka.