TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan pemerintah Indonesia tengah mengupayakan langkah koordinasi lintas kementerian untuk mengantisipasi virus corona.
"Sudah beberapa hari ini saya mengkoordinasikan dengan kementerian lain, menghitung dampak virus ini untuk Indonesia," ujar Retno, pada kesempatan acara 'Katadata Indonesia Data and Economic Conference 2020' yang digelar di Hotel Kempinski, Jakarta Pusat, Kamis (30/1/2020).
Menteri Retno mengaku, beberapa hari ini, perhatiannya terfokus pada seberapa besar dampak yang bisa ditimbulkan dari virus ini, khususnya kepada Indonesia.
Menurutnya, ini bukan perkara mudah karena berkaitan dengan upaya memberikan perlindungan bagi Warga Negara Indonesia (WNI) yang tersebar di seluruh dunia.
"Ini bukan easy job, tapi kewajiban kita melindungi WNI di seluruh dunia," kata Retno.
Retno mengatakan nyaris setiap hari koordinasi dilakukan dengan Menlu Australia Marise Payne, mengenai langkah evakuasi warga masing-masing dari China.
Sejauh ini, baru Amerika Serikat dan Jepang yang telah menarik kembali warga negaranya dari negeri Panda tersebut.
Namun upaya evakuasi belum dapat terealisasikan, meskipun lobi dengan pemerintah China terus dilakukan.
Baca: 18 Negara Terinfeksi Virus Corona, Korban Meninggal Capai 212 Jiwa, WHO Umumkan Status Darurat Dunia
Baca: UPDATE Pasien Virus Corona hingga Jumat (31/1/2020) Pagi: 9815 Terinfeksi, 213 Orang Meninggal Dunia
"Saya hampir tiap hari koordinasi dengan Menlu Australia, tapi belum dapat dievakuasi," ujar Retno, pada kesempatan tersebut.
Kendati demikian, bersama Australia, pemerintah akan terus mencoba melakukan evakuasi terhadap warga kedua negara yang masih terjebak di Kota Wuhan.
"Tapi kami akan terus belajar bagaimana dengan cepat mengevakuasi masing-masing negara," tegas Retno.
Saat ini masih banyak warga Indonesia yang berada di China, khususnya di Wuhan, kota yang terletak di Provinsi Hubei.
Pemerintah pun tengah mengupayakan evakuasi WNI yang masih terjebak di wilayah itu.
Kota Wuhan diduga menjadi sumber awal kemunculan virus mematikan ini dan pemerintah China pun telah melakukan isolasi terhadap Provinsi Hubei.