"Itu cita-citanya Gus Solah sebelum meninggal. Jadi muktamar NU yang berlangsung bersih sebagaimana khittahnya dulu," kata Cak Nun saat ditemui Tribunnews.com setelah melayat Gus Sholah pada Senin (3/2/2020) dini hari.
Lebih lanjut, sejumlah pelayat yang berasal dari kalangan santri, ulama, tokoh masyarakat, dan pejabat negara tampak di rumah duka.
Jenazah Gus Shilah sendiri akan dimakamkan di Tebuireng, Jombang, Jawa Timur pada hari ini, Senin (3/2/2020).
Lokasi pemakaman Gus Sholah berada di kompleks pemakaman keluarga yang berada di dalam kawasan Pesantren Tebuireng.
Kronologi Meninggalnya Gus Sholah
Anak almarhum Gus Sholah, Ipang Wahid menceritakan kronologi meninggalnya sang ayah.
Ipang Wahid menyampaikan, sejak dua minggu yang lalu, ayahnya sudah mengeluhkan ritme jantung yang tidak beraturan.
Almarhum pun sempat keluar masuk rumah sakit selama tiga minggu, dan menjalani operasi ablasi dua minggu yang lalu.
"Jadi sebenarnya ini perjalanan panjang, dari sekitar tiga minggu yang lalu, sudah sempat masuk rumah sakit karena ablasi," ujar Ipang Wahid dilansir dari kanal YouTube Kompastv, Senin (3/2/2020).
"Awalnya karena ritme jantung yang tidak beraturan," sambungnya.
Setelah selesai menjalani operasi, kondisi rektor Universitas Hasyim Asy'ari (Unhasy) Tebuireng ini mulai membaik.
Akan tetapi, pada Minggu (2/2/2020) kritis kembali, Ipang Wahid sempat meminta doa kepada masyarakat Indonesia melalui akun Instagram-nya.
"Dengan segala kerendahan hati, kami memohon keikhlasan doa untuk Ayahanda kami Gus Solah, yang saat ini sedang dalam keadaan kritis." tulisnya.
Hingga pada pukul 20.55 WIB Gus Sholah dinyatakan meninggal dunia.
(Tribunnews.com/R Agustina/Gita Irawan)