Djauhari mengatakan, kemudian tiga WNI tersebut dirawat terlebih dahulu di klinik bandara.
Setelah kesehatan membaik, baru akan kembali lagi ke kampus masing-masing.
"Mereka itu tidak bisa naik ke pesawat karena tidak memenuhi standar kesehatan yang bertiga itu," terang Djauhari.
"Jadi mereka sudah ada di bandara siap untuk diangkut tetapi karena mereka tidak memenuhi jadi mereka dirawat di klinik bandara."
"Setelah dirawat mereka kembali lagi ke kampusnya," imbuhnya.
Djauhari menambahkan, tiga mahasiswa tersebut kini telah kembali ke kampus masing-masing.
Ketiganya sudah dijemput oleh pihak universitas.
Pihak KBRI Indonesia di China juga telah memenuhi kebutuhan perbekalan untuk satu minggu ke depan.
Dalam kesempatan itu, Djauhari kemudian menjelaskan standar kesehatan yang telah ditetapkan untuk evakuasi dari Wuhan.
Yakni seperti suhu badan harus normal, tidak mengalami demam, hingga tak batuk.
"Satu sudah kembali ke kampus dan dijemput oleh pengurus universitas, satu di Wuhan, yang dua sudah dijemput juga oleh pihak asrama dan universitasnya," jelas Djauhari.
"Lalu kita sudah penuhi juga kebutuhan logistik mereka, untuk satu minggu ke depan."
"Ada standar kesehatan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah nasional dan WHO, itu suhu badan harus tidak lebih dari yang normal, tidak demam, tidak batuk," tambahnya.
Sedangkan empat yang lain, Djauhari menuturkan memang memilih untuk menetap di China.