Laporan Wartawan Tribunnews.com, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, CANBERRA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menandatangani dua nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan Pemerintah Australia.
Disampaikan Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno Marsudi kunjungan kenegaraan Presiden pada Senin (10/2/2020) akan sangat padat.
Dimulai dengan pertemuan dengan Perdana Menteri Australia, Scott Morrison yang diikuti pertemuan bilateral serta penandatanganan MoU.
"Yang pertama adalah Plan of Action dari Comprehensive Strategik Partnership untuk tahun 2020 sampai 2024. Kedua adalah kerja sama dibidang perhubungan," ujar Menlu, Sabtu (9/2/2020) di Canberra.
Retno Marsudi mengatakan, Presiden Jokowi nantinya juga akan menerima kunjungan kehormatan dari ketua oposisi Australia.
Baca: Bos Pabrik Periuk Habisi Istri Sendiri, Begini Kesehariannya Menurut Tetangga
Baca: Pemulangan WNI Eks ISIS Dapat Menyakiti Hati Masyarakat Korban Terorisme
Hari Minggu (10/2/2020) ini, Presiden juga dijadwalkan menerima kunjungan kehormatan dari ketua parlemen Australia dan Ketua Senat Australia.
"Setelah itu presiden akan memberikan pidato dihadapan parlemen Australia," ujar Menlu Retno.
Kunjungan Presiden ke Australia diterangkan Menlu Retno ada beberapa makna yang penting.
Satu di antaranya memperingati 70 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Australia di tahun ini.
"Presiden juga datang setelah proses ratifikasi IACEPA (Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement). Kemudian, lima tahun kedepan kita juga sudah bisa punya sebuah peta jalan yang jelas karena Plan of Action sudah di tandatangani," ujar Menlu Retno.