TRIBUNNEWS.COM - Salah satu warga negara (WNI), anak dari Apriliya (56) telah menjalani masa observasi di Natuna, Kepulauan Riau (Kepri).
Anaknya dievakuasi dari lokasi terdampak virus corona di Provinsi Hubei, China.
Melansir Kompas.com, ia mengatakan bahwa sang anak akan tetap melanjutkan sekolahnya di China.
Meskipun, April menyebut di China masih terpapar virus corona.
"Tetap lanjut tetap semangat. Kata dia."
Baca: Peserta Observasi Terkait Virus Corona Rahasiakan soal Penanganan di Natuna
"Kawan-kawan semua enggak ada yang mundur," kata April di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (15/2/2020).
Sementara itu, Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto menanggapi hal tersebut.
Terawan menegaskan WNI baru boleh kembali ke China jika status darurat kesehatan publik internasional dari World Health Organization (WHO) sudah dicabut.
"Ya kalau PHEIC sudah dicabut. Kalau PHEIC-nya masih ada, otomatis ya penerbangan ke sana juga enggak ada," papar Terawan.
Akan tetapi, ia menyatakan pemerintah akan membantu WNI yang baru pulang dari China terkait pendidikannya.
Namun, Terawan menyebut semua itu perlu pendataan lebih lanjut terlebih dahulu.
Baca: Menteri Terawan Salah Sendiri Beli Masker: Begini Tampilannya saat Temui 238 WNI dari Natuna
"Kan ini kita juga belum tahu mereka ingin melanjutkan sekolah, apa ingin melanjutkan sekolahnya di sini atau di sana.
Kemudian beasiswanya itu beasiswa yang bagaimana," ujarnya.
238 WNI Pulang dari Natuna Usai Karantina Virus Corona
Sebanyak 238 WNI peserta observasi di Natuna dipulangkan ke daerahnya masing-masing, Sabtu (15/2/2020).
Mereka telah selesai menjalani masa karantina selama 14 hari, sejak tiba dari Wuhan, China, Minggu (3/2/2020) lalu.
Hari ini para peserta observasi akan diterbangkan ke Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, sekira pukul 12:00 WIB.
Baca: Menkes Terawan Ikut Rombongan Pertama Peserta Observasi Natuna yang Tiba di Bandara Halim
Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan, Achmad Yurianto menyampaikan ada perwakilan dari daerah untuk menjemput di Jakarta.
Menurutnya, ada 30 provinsi sudah memastikan akan melakukan penjemputan putra-putri daerahnya.
"Sudah dikonfirmasi perwakilan tiap provinsi akan menjemput mereka ke bandara, lalu dari bandara mereka dibawa ke kampung halamannya," ujar Yuri, dikutip dari TribunBatam.id, Sabtu (15/2/2020).
Selain itu, pihak Kemendagri juga sudah mengirim 2 orang petugas pendamping setiap provinsi.
"Sudah ditentukan, ada 2 orang petugas yang akan mendampingi para WNI dari Natuna menuju bandara Halim Perdana Kusuma Jakarta," ungkapnya.
238 WNI tersebut dijadwalkan tiba di Jakarta pukul 16.00 WIB.
Mengutip TribunBatam.id, 3 unit pesawat udara, 1 pesawat hercules dan 2 pesawat boing, menjemput dari Bandara Udara Raden Sajad, Natuna.
Baca: Sempat Diinstruksikan Pantau Warga Peserta Observasi Natuna, Dinkes DKI: Nggak Perlu Lagi
Achmad Yurianto mengatakan, 238 WNI bersama tim aju dan kru pesawat diterbangkan ke Jakarta.
"Ada 3 unit pesawat sudah dalam perjalanan, kita harapkan sebelum pukul 10.00 WIB sudah tiba di sini," ungkapnya.
Sementara itu, ada 3 unit pesawat di luar dari rombongan menteri.
Petugas penyambutan dari tim Kemenkes, Kogabwilhan dan BNPB, serta seluruh tim Kogasgabpad sudah melakukan persiapan.
(Tribunnews.com/Indah Aprilin Cahyani) (Kompas.com/Sania Mashabi) (TribunBatam.id/Beres Lumbantobing)