TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pemerintah menggagas pembangunan tempat observasi permanen di Natuna, untuk penanganan kasus penyakit tertenty, pasca-selesainya proses observasi bagi ratusan WNI yang dievakuasi kota Wuhan, tempat penyebaran covid-19.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menuturkan, berkaca pada proses observasi ratusan WNI yang usai dilakukan, Indonesia memiliki model penanganan kasus penyakit tertentu yang baik.
Terlebih ujar dia, organisasi kesehatan dunia atau WHO memuji keberhasilan Indonesia dalam pelaksanakan masa observasi selama 14 hari itu.
Baca: WNI yang 2 Minggu Dikarantina di Natuna akan Dipulangkan, Ini Pesan Jokowi, Berikut Fakta-faktanya
"Kita sudah punya model penanganan penyakit tertentu yang cukup bagus, bisa menjadi rujukan ke depan. Dan kita mengagas pembangunan tempat observasi yang permanen," kata mantan mendikbud ini seperti dikutip dari wawancara di Kompas TV, Sabtu (15/2/2020).
"Komentar WHO kepada Indonesia akan penanganan dan proses observasi sangat baik," lanjut dia.
Baca: Cegah Penyebaran Virus Corona, Korea Utara Siap Tembak Mati Pasien Terjangkit Jika Menyalahi Aturan
Ia menilai, ada beberapa pilihan untuk pembangunan tempat observasi permanen, satu diantaranya berada di Natuna, Kepulauan Riau.
Saat ini Muhajir menambahkan, gagasan itu sedang dirancang, dengan mempertimbangan berbagai aspek.
"Salah satunya Natuna akan jadi prioritas karena masyarakatnya sudah memiliki pemahaman. Dulu awal datang (masa observasi) mereka demo besar-besaran namun sekarang mereka sangat menerima. Terlebih dari hasil observasi tidak ada yang dinyatakan terjangkit virus korona, semua sehat dan semuanya aman," tegas dia.
Baca: 238 WNI Tinggalkan Natuna: Terimakasih, Selamat Tinggal Natuna
Diketahui, ada 285 orang yang tersebut terdiri atas 237 WNI yang tinggal di Provinsi Hubei, 1 WNA (suami dari WNI), 5 anggota tim pendahulu KBRI Beijing, dan 42 orang dari tim penjemput termasuk kru pesawat dan petugas kesehatan, yang diobservasi selama 2 minggu di Natuna.
Tepat pada Sabtu siang ini, semua WNI dinyatakan sehat dan dapat dipulangkan ke daerah asal masing-masing.
Ada 3 pesawat yang digunakan untuk mengangkut ratusan WNI tersebut untuk terbang dari Lanud Raden Sadjad, Natuna menuju Base Op Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.