Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ria Anatasia
TRIBUNNEWS.COM - Kasat PJR Dirlantas Polda Jabar Kompol Zainal Abidin mengatakan, Tol Cipularang KM 118 aman dilalui kendaraan di kedua arah pasca terjadinya longsor pada Selasa (11/2/2020) lalu.
"Kepada seluruh pengguna jalan yang melintasi Tol Cipularang, kami sampaikan bahwa hingga sore ini (16/2) jalan tol tersebut baik yang menuju Bandung maupun yang menuju ke arah Jakarta masih aman untuk dilintasi di kedua arah," kata Zainal dalam keterangannya, Minggu (16/2/2020).
Dia menambahkan informasi yang beredar bahwa longsor kembali terjadi, sehingga membuat jalan terputus adalah tidak benar.
Hal senada diungkapkan Corporate Communication & Community Development Group Head
PT Jasa Marga (Persero) Tbk Dwimawan Heru. Dia bilang longsor tidak terjadi kembali pada Jumat (14/2) dan tidak membuat jalan tol terancam putus.
Baca: HUT ke-60, WEGE Gelar Program Mengajar di Sekolah di Sekitar Proyek di Empat Area
"Informasi itu tidak benar atau hoaks. Foto yang viral tersebar di platform Whatsapp Group, maupun media sosial lainnya, merupakan foto yang diambil pada saat kejadian longsor pada Selasa lalu (11/2) lalu," kata Heru.
Jasa Marga menegaskan bahwa saat ini tidak ada longsor lanjutan dan hanya terjadi pada Selasa, (11/2/2020).
Menurutnya, Jasa Marga telah melakukan serangkaian perbaikan, dan menjamin kondisi Jalan Tol Cipularang tersebut, tepatnya di Km 118+600, dapat dilintasi oleh pengguna jalan, baik yang menuju ke arah Bandung maupun yang ke arah Jakarta dengan aman.
Sebagai tambahan informasi, sejak kejadian longsor yang terjadi pada Selasa lalu (11/02), Jasa Marga Cabang Purbaleunyi sebagai pengelola Jalan Tol Cipularang bersama PT Jasamarga Tollroad Maintenance, dibantu Ditjen Bina Marga dan BBWS Citarum Kementerian PUPR, serta Tim Ahli telah melakukan berbagai upaya perbaikan dan antisipasi terjadi hal serupa di sekitar lokasi kejadian.
Kondisi saat ini pada lokasi longsor KM 118+600 Arah Jakarta, telah dilakukan pemasangan dolken/cerucuk dan sandbag, pemasangan terpal untuk menghindari meresapnya air hujan secara langsung, pengaliran drainase air hujan, serta menyiagakan petugas pengawasan.
"Telah dilakukan pengujian sondir pada area longsoran untuk mengetahui karakteristik tanah, selanjutnya direncanakan untuk penanganan lereng dengan melakukan perkuatan dengan boredpile dan retaining wall untuk menstabilkan kondisi lereng, serta melakukan penataan saluran air dan perbaikan saluran irigasi," paparnya.
Selain itu, penanganan longsor juga dilakukan secara komprehensif dengan mengantisipasi genangan yang tepatnya berada 8 meter dari Rumija KM 118+600 Arah Bandung, dengan menggunakan 5 buah pompa dengan kapasitas total 450 liter/detik dan pembersihan material lumpur untuk normalisasi saluran dengan mengoperasikan 3 unit excavator untuk pembersihan sedimentasi yang menghambat saluran gorong-gorong.
"Jasa Marga memohon maaf atas ketidaknyamanan pengguna jalan akibat hal ini dan mengimbau pengguna jalan untuk tetap berhati-hati dan mentaati rambu-rambu, serta memantau kondisi lalu lintas perjalanan," kata dia.