Lebih lanjut, Trimedya menyinggung terkait kepopuleran Ma'ruf Amin yang kalah dengan para menteri di Kabinet Indonesia Maju.
Baca: Maruf Minta BTN Beri Akses Kredit Pemilikan Rumah ke Marbot Masjid
Menurut Trimedya itu merupakan hal yang wajar, mengingat para menteri memiliki tugas berat dan dituntut melakukan inovasi yang dinilai dapat memancing perhatian publik.
"Kalau Erick Tohir populer kan wajar, tugas dia berat membenahi BUMN, membuat terobosan baru di BUMN dan Erick kan termasuk yang berani melakukan itu, kemudian dia terkenal, ya wajar," jelasnya.
"Kalau Sri Mulyani kan menteri lama dan dia juga jangankan di dalam, di luar negeri juga dia laku," tegasnya.
Politikus PAN Saleh Daulay
Tanggapan berbeda diungkapkan oleh Politikus PAN, Saleh Daulay.
Saleh mengaku tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Ma'ruf Amin yang cenderung rendah dinilai wajar.
Pasalnya ia menilai selama ini Ma'ruf Amin belum menunjukkan peran strategisnya dalam menjalankan program pemerintah.
Selain itu, Wapres RI ini juga jarang muncul di publik.
"Kalau mau jujur, Ma’ruf Amin bisa jadi lebih jarang muncul dibandingkan dengan beberapa menteri yang ada," ujarnya yang dikutip dari Kompas.com.
Lebih lanjut, Saleh mengungkapkan bahwa dalam kegiatan pemerintahan porsi Ma'ruf Amin lebih sedikit dibanding Presiden Jokowi.
"Mungkin sudah bagi tugas dengan presiden," kata Saleh.
"Saya dengar, satu di antara tugas wakil presiden adalah fokus dalam bidang program deradikalisasi. Kalau itu, tentu porsinya sangat sedikit," jelasnya.
Tanggapan Juru Bicara Wapres