TRIBUNNEWS.COM - Praktik aborsi ilegal Yang dilakukan di Klinik Paseban, Jakarta PusatĀ memberikan tawaran yang menggiurkan pada proses pemasarannya.
Kepala Budang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus mengatakan, polisi baru menangkap tiga bidan yang diduga terlibat dalam praktik ilegal tersebut.
Salah satu dari ketiganya, yakni dokter A atau MM, memiliki anak buah sebanyak 50 bidan dan 100 calo.
"Ternyata kurang lebih 50 bidan lagi," ujar Yunus pada tayangan Kompas TV Selasa (18/2/2020).
Orang-orang itu ditugaskan untuk mempromosikan kliniknya di Paseban.
"Caranya adalah, mereka mensosialisasikan menggunakan media sosialnya masing-masing, menggunakan nama kliniknya mereka masing-masing," jelasnya.
Selain itu, mereka mengenalkan Klinik Paseban dengan nama samaran lain.
"Contoh RM, dia menamakan kliniknya di website itu Klinik Amora, dengan alamat di Jalan Raden Saleh."
Modus yang dilancarkan adalah, menawarkan kemudahan bagi pasiennya.
Mereka mengaku, menggunakan bantuan dokter spesialis hingga harga yang terjangkau.
"Dia mempromosikan, di kliniknya bisa melaksanakan aborsi dengan dokter spesialis."
"Kemudian juga memiliki tempat yang bagus, steril, dan harga terjangkau," jelas Yunus.
Hilangkan Jejak Aborsi dengan Bahan Kimia
Kepolisian mengungkap cara keji yang dilakukan pihak klinik, untuk menghilangkan jejak aborsi.