TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran Kemendikbud, Awaluddin Tjalla mengatakan pihaknya saat ini sedang melakukan kajian untuk membuat kurikulum baru.
Awaluddin mengatakan pihaknya sedang mempelajari kurikulum pada negara lain yang sesuai dengan dunia pendidikan Indonesia.
"Kami lagi diminta melakukan kajian untuk mempelajari bagaimana model-model kurikulum di berbagai negara," ujar Awaluddin di Perpustakaan Nasional, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa (18/2/2020).
Awaluddin mengatakan kajian tersebut masih dilakukan secara internal oleh Kemendikbud.
Dirinya mengungkapkan Mendikbud Nadiem Makarim meminta agar kurikulum pendidikan dekat dengan keperluan tenaga kerja.
"Saya ingat tentang apa yang disampaikan Mas Nadiem ketika Rapimtas pertama di Kemendikbud adalah bahwa lembaga pendidikan ini harus didekatkan dengan konteks ketenagakerjaan," ungkap Awaluddin.
Baca: Nadiem Makarim Akui Belum Sentuh Kebijakan Peningkatan Kualitas Guru dan Kurikulum
Awaluddin mengatakan pihaknya menginginkan kurikulum yang terintegrasi antara pendidikan dasar dan menengah dengan pendidikan tinggi.
"Satu hal yang ada hubungannya dengan integrasi, menghubungkan antara Dikdasmen dengan Dikti," ucap Awaluddin.
Sebelumnya, Nadiem mengatakan pihaknya masih melakukan kajian yang matang terhadap pembenahan kurikulum dan peningkatan kualitas guru.
Sehingga pihaknya belum dapat mengeluarkan kebijakan strategis mengenai peningkatan kualitas guru dan kurikulum.
Meski begitu, Nadiem memastikan bahwa kedua aspek tersebut merupakan prioritas dirinya sejak menjabat sebagai Mendikbud.
"Kenapa saya belum menyentuh? Karena ini tidak bisa dilakukan selama 100 hari. Kami sudah mulai pemikiran ini dari sejak hari nol. Tapi kita harus benar-benar matang," ujar Nadiem di Kemendikbud, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (12/2/2020).