News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

KPK Hentikan Perkara

ICW Bandingkan Era Firli Cs dengan Pimpinan KPK Sebelumnya

Penulis: Nidaul 'Urwatul Wutsqa
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Indonesia Corruption Watch (ICW)

Penghentian Penyelidikan 36 Perkara oleh KPK

Sebelumnya dikabarkan, 36 perkara yang akan dhentikan dinilai tidak mempunyai bukti permulaan yang cukup selama proses penyelidikan.

Plt Juru Bicara KPK, Ali Fikri menjelaskan penyelidikan merupakan serangkaian tindakan penyelidik untuk menemukan peristiwa pidana.

Apabila dalam tahap penyelidik tidak ditemukan bukti yang cukup maka perkara tidak dapat diangkat ke tahap penyidikan.

"Ketika tidak ditemukan bukti permulaan yang cukup setelah proses penyelidikan tersebut, maka untuk menjamin adanya kepastian hukum tentu kemudian dihentikan," kata Ali Fikri, dilansir KompasTV, Jumat (21/2/2020).

Baca: Viral Video Wanita di Inggris Bermain Biola Saat Jalani Operasi Pengangkatan Tumor Otak

Baca: Wendy Red Velvet Akhirnya Muncul Pasca Insiden Panggung, Sapa Fans Tepat di Hari Ulang Tahunnya

Baca: Viral Video Wanita di Inggris Bermain Biola Saat Jalani Operasi Pengangkatan Tumor Otak

Adapun 36 perkara yang dihentikan tersebut terjadi pada tahun 2011, 2013, dan 2018.

Sedangkan jenis perkaranya antara lain dugaan korupsi dan suap di kementerian, DPR RI, DPRD, kepala daerah, BUMN, serta aparat penegak hukum.

Walau demikian, ke-36 perkara yang dihentikan KPK tersebut tidak dapat diungkapkan ke publik.

Ali Fikri menegaskan hal itu terkait dalam peraturan yan tertera pada Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.

Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri di Gedung Merah Putih KPK, Rabu (19/2/2020) (KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D)

Pihaknya mengatakan penghentian 36 perkara tersebut akan dilakukan dengan sangat hati-hati dan penuh pertimbangan.

"Selama proses penyelidikan dilakukan tidak terpenuhi syarat untuk ditingkatkan ke penyidikan, seperti bukti permulaan yang cukup, bukan tindak pidana korupsi dan alasan lain yang dapat dipertanggungjawabkan secara hukum," katanya.

Di sisi lain, Ali Fikri membantah penghentian penyelidikan untuk kasus besar, seperti Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI), Bank Century, Sumber Waras, dan divestasi saham PT Nemwont.

(TRIBUNNEWS.COM/NIDAUL 'URWATUL WUTSQA)(KOMPAS.COM/ARDITO RAMADHAN)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini