TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Laksamana Madya TNI Aan Kurnia mengatakan Standard Operational Procedure (SOP) dan rencana operasi Bakamla untuk menjaga perairan Natuna Utara ditargetkan selesai dalam dua pekan.
Aan mengatakan hal itu karena pihaknya akan harus segera menuju ke Perairan Natuna Utara untuk menjaga hak berdaulat Indonesia menyusul masuknya kapal-kapal ikan dan coast guard Cina ke Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia tersebut.
"Jadi untuk SOP sama rencana operasi ini segera, ini seminggu atau dua minggu akan selesai. Karena kita harus segera menuju ke sana," kata Aan di kantor Bakamla RI Jakarta Pusat pada Jumat (21/2/2020).
Aan mengatakan Bakamla akan melakukan penguatan unsur-unsur di wilayah tersebut dan meningkatkan kehadirannya di sana.
Baca: Kepala Bakamla Aan Kurnia Akan Fokus ke Natuna Utara
"Kita mengerahkan seluruh unsur-unsur kita, paling tidak kita harus hadir, tadi seperti yang disampaikan Bapak Menko (Polhukam), bahwa volume kehadiran kita harus ditingkatkan," kata Aan.
Aan menjelaskan Bakamla terus memantau situasi di wilayah tersebut.
Ia mengatakan saat ini di Perairan Natuna Utara tidak ada lagi kapal-kapal ikan asing uang beroperasi.
Baca: Dilantik Sebagai Kepala Bakamla, Laksdya TNI Aan akan Tingkatkan SDM
"Kondisi saat ini baik, kita selalu memonitor di sana. Sesuai arahan Bapak Menko (Polhukam) dan Bapak Presiden, bahwa alhamdulilah tidak ada lagi kapal-kapal nelayan Cina maupun coast guard," kata Aan.