TRIBUNNEWS.COM - Dua pelajar tewas tenggelam di genangan air underpass di Kelurahan Kulur, Kapanewon Temon, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta, Sabtu (22/2/2020).
Underpass ini sudah delapan tahun berubah menjadi kolam ketika musim penghujan.
Kedua pelajar tersebut yakni Riyan Hariyanto (15) asal Sogan 2, Wates dan Tegar Kurohman (15) warga Tawangsari, Pengasih.
Satu korban lagi bernama Ramli Saparudin (15) pelajar asal Bojong Kulur, yang kini dalam keadaan kritis.
Diketahui para remaja ini ingin merayakan ulang tahun Riyan dan memberikannya kejutan dengan menceburkan ke genangan air di underpass.
Namun, Riyan tidak bisa berenang dan tenggelam.
Kedua temannya ingin menolong Riyan yang tenggelam, tapi mereka juga tidak bisa berenang.
Pemerhati Sosial, Devi Rahmawati menyanyangkan tindakan prank yang dilakukan para remaja di Kulon Progo ini.
Baca: 2 Remaja Tewas Tenggelam di Underpass Kulur Kulon Progo, Berawal dari Iseng Rayakan Ulang Tahun
Menurutnya di era budaya visual sekarang para masyarakat rela melakukan apapun demi mendapatkan like di media sosial.
"Di era budaya visual di mana akan berujung ke tenaran, ketika itu berhasil akan dimasukkan ke YouTube atau media sosial lainnya dan akan berujung ke jempol like."
"Bagi pelakunya akan merasakan sensasi pujian sensasi ketenaran," ujarnya dilansir melalui YouTube tvOneNews, Minggu (23/2/2020).
Ia menambahkan jika cara orang merayakan ulang tahun di era sekarang juga berlebihan.
Orang yang ulang tahun rela dikerjain oleh temannya dan menjadikan dirinya sebagai objek kebahagian untuk orang lain.
"Itu yang menjadikan prank sekarang semakin unik aksinya lalu dikatikan dengan ulang tahun."