Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes) RI Terawan Agus Putranto mengatakan, proses evakuasi 188 Warga Negara Indonesia (WNI) kru kapal pesiar World Dream terus berjalan.
Terawan menjelaskan, Rabu (26/2/2020) besok, seluruh WNI yang berada di kapal pesiar World Dream akan dipindahkan ke KRI Dr Soeharso.
"Besok, kira-kira besok pukul 10.00 WIB, itu bisa kapal ke kapal (kapal World Dream ke KRI Dr. Soeharso,red)," kata Terawan di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (25/2/2020).
Baca: Gara-gara Lelucon Batuk Sebesar Godzilla Barulah Terinfeksi Corona Kadis Kesehatan Jepang Minta Maaf
Terawan menambahkan, setelah seluruh WNI dipindahkan ke KRI Dr Soeharso, selanjutkan akan diberangkatkan ke Pulau Sebaru, Kepulauan Seribu.
Nantinya, 188 WNI tersebut akan menjalani observasi selama 14 hari di pulau tersebut.
Ia pun memastikan seluruh peralatan hingga tim medis sudah disiapkan di Pulau Sebaru.
"Iya (dibawa ke Pulau Sebaru,red) yang kecil. Yang besar nggak ada apa-apanya," jelasnya.
Baca: Mulai Hari Ini Markas Pusat Anti Corona Virus Dibuka di Kantor PM Jepang
Dikabarkan sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, ratusan WNI yang berada di kapal pesiar World Dream akan dievakuasi dengan KRI Soeharso.
Nantinya, seleruh WNI kru kapal pesiar World Dream akan menjalani observasi sebagaimana WNI dari Wuhan.
Namun, Muhadjir menjelaskan jika lokasi observasi tak dilakukan di Natuna, Kepulauan Riau.
Tapi, di Pulau Sebaru, Kepulauan Seribu.
Baca: Diserang Virus Corona, Pabrik Terbesar Dipaksa Tutup, Kini Hong Kong Panik Kekurangan Stok Peti Mati
"Lokasinya sudah ditetapkan dan sudah disiapkan yaitu ada pulau kosong, pulau tidak berpenghuni di (pulau) Sebaru satu," kata Muhadjir usai bertemu Presiden Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (24/2/2020).
Muhadjir menjelaskan, Pulau Sebaru dipilih karena ditasa aman karena tak berpenghuni.
Selalin itu, Pulau Sebaru sudah dilengkapi fasilitas yang memadahi untuk dijadikan lokasi observasi.
"Tempat yang kita anggap aman karena pulau tidak ada penghuninya, fasilitasnya sudah bagus, tinggal dipakai saja," katanya.
Fasilitas di Pulau Sebaru
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto memastikan fasilitas di Pulau Sebaru Kecil sudah sangat memadai untuk observasi 188 warga negara Indonesia (WNI) yang bekerja di kapal pesiar World Dream.
Terawan mengaku telah memantau Pulau Sebaru Kecil sebelum dipilih menjadi lokasi observasi.
"Ya jadi Pulau Sebaru ini pulau yang kosong. Saya sudah lihat bersama Pak Menko hari Minggu pagi. Saya ke sana saya mengecek kondisinya ini pulau kosong tetapi perlengkapannya luar biasa termasuk mata air, sumber air, ini semua bagus dan gedungnya terpisah-pisah," ujar Terawan di Kantor Kemenko PMK, Jalan Medan Merdeka Barat, Senin (24/2/2020).
Baca: Mewabah di 35 Negara, Virus Corona Dikonfirmasi Menelan 2.624 Korban Jiwa
Terawan mengatakan fasilitas yang ada Pulau Sebaru Kecil sudah sangat lengkap.
Mulai dari sanitasi hingga fasilitas kesehatan.
Fasilitas pendingin ruangan juga telah disiapkan di tempat observasi.
"Banyu ono (air ada), fasilitas kesehatan ono , ruang kesehatan ono, tempat tidur terbagus bukan velbed, AC," kata Terawan.
Baca: 2 Pasien Virus Corona di Bandung Dipulangkan dan Satu Lainnya Menunggu Hasil Laboratorium
Pulau Sebaru Kecil merupakan pulau kosong yang jauh dari permukiman warga.
Sebelumnya pulau tersebut pernah digunakan untuk tempat rehabilitasi para pecandu narkoba.
Seperti diketahui, 118 WNI tersebut bakal diobservasi terlebih dulu di Pulau Sebaru Kecil, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta menggunakan kapal RS Dr Suharso.
Baca: Kuwait, Bahrain, Afghanistan Laporkan Kasus Virus Corona Pertama, Total 35 Negara Terwabah Covid-19
Evakuasi dilakukan setelah pengoperasian kapal dihentikan akibat wabah virus corona.
Pemindahan bakal dari Kapal pesiar World Dream ke Kapal Dr Suharso dilakukan di perairan Selat Durian, Riau pada 26 Februari 2019 dan diperkirakan sampai 28 Februari.
Saat ini, kapal World Dream telah sampai di Selat Johor, Malaysia.
Observasi yang dilakukan bakal memakan waktu sama dengan WNI yang dipulangkan dari Wuhan, China yakni 14 hari.