TRIBUNNEWS.COM - Jumlah Warga Negara Indonesia (WNI) eks terduga teroris pelintas batas Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS), bertambah menjadi 699 orang.
Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Jumat (28/2/2020).
Mahfud MD menerima laporan data terbaru tersebut pada Rabu (26/2/2020).
"Dulu kan jumlahnya 689 orang. Kemudian dua hari lalu bertambah 15 orang."
"Tetapi yang 5 orang (dari 15 orang itu) ternyata sudah mencakup yang 689 orang."
"Sehingga jumlahnya sekarang 699 orang," ujar Mahfud MD, dikutip dari Kompas.com, Jumat.
Namun, tak menutup kemungkinan masih ada perubahan data jumlah WNI.
Baca: Penjalasan Mahfud MD Soal Bertambahnya Jumlah Eks ISIS Asal Indonesia Jadi 699 Orang
Baca: Yasonna Sebut 200 anggota ISIS eks WNI Terverifikasi Punya Paspor
Ia pun meminta masyarakat bisa memaklumi jika ada perubahan ke depannya.
"Jadi kalau data yang berubah harap dimaklumi mereka orang lari."
"Jadi pergi dari Indonesia terus pergi ke sana (Suriah), kita tidak tahu."
"Jadi kalau tiap hari bertambah atau berkurang itu harap dimaklumi," ungkap Mahfud MD.
Menurutnya, pemerintah masih dalam tahap identifikasi para WNI eks terduga teroris pelintas batas tersebut.
"Iya oleh BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme)."
"Sudah langkah awal ke situ sambil menampung masukan data baru."
"Kan tugas berikutnya validasi tentang jumlah," jelasnya.
Pastikan Pemulangan Anak-anak WNI Eks ISIS
Sebelumnya, Mahfud MD memastikan, pemerintah akan memulangkan anak-anak WNI eks ISIS yang kini tersebar di negara Timur Tengah tersebut.
"Bisa naik pesawat, bisa naik perahu, kalau cara pulang," ujar Mahfud MD di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (18/2/2020), dikutip dari Kompas.com.
Mahfud MD berujar dengan nada bercanda, pemulangan anak-anak WNI eks ISIS tersebut juga bisa dilakukan dengan becak atau sepeda.
"Kok cara pulang kamu tanya? Naik sepeda bisa dari kamp (pengungsian) ke bandara naik sepeda, naik becak, terus naik pesawat, kalau cara pulang ya," jelasnya sembari tertawa.
Baca: Pemerintah Akan Pulangkan Anak Yatim Piatu Eks ISIS, Mahfud MD Sebut Pemulangan Ini Tertutup
Baca: Pemerintah Identifikasi Keberadaan Anak-anak Yatim Piatu Dari Eks ISIS Asal Indonesia
Pemerintah saat ini tengah mendata jumlah dari anak-anak WNI eks ISIS yang masih berada di luar negeri.
Sehingga, bisa dipastikan berapa orang yang akan dipulangkan.
"Pasti saatnya (tiba) diputuskan dong. Sekarang kan masih didata, ada benar enggak tuh anak-anak," ungkapnya.
Tak Pulangkan WNI Eks ISIS
Diketahui, Mahfud MD mengatakan, tak memulangkan WNI eks ISIS karena pemerintah khawatir mereka akan menjadi teroris baru di Indonesia.
Ia mengatakan, keputusan tersebut didapat saat digelar rapat tertutup bersama Presiden Joko Widodo ( Jokowi) di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (11/2/2020).
"Pemerintah tidak ada rencana memulangkan teroris. Bahkan tidak akan memulangkan FTF (foreign terorist fighter) ke Indonesia," kata Mahfud MD, dikutip dari Kompas.com.
Sebab, pemerintah lebih mementingkan keamanan 267 juta penduduk Indonesia.
Baca: Data 689 Eks ISIS Asal Indonesia Mulai Disetor ke Kemenkumham Untuk Pembekuan Paspor
Baca: Tolak Baiat ISIS di Nusakambangan, Napi Terorisme Dicap Kafir, Darahnya Halal : Lengah Bisa Lewat
Mahfud MD menyebut, sebanyak 689 WNI eks ISIS tersebar di Turki, Suriah, dan beberapa negara lain, berdasarkan data Central Inteligence Agency (CIA).
Namun, pemerintah kemungkinan akan memulangkan anak-anak yang berusia di bawah 10 tahun.
"Tapi, kita lihat case by case (untuk pemulangan anak usia di bawah 10 tahun)," imbuh Mahfud MD.
(Tribunnews.com/Nuryanti) (Kompas.com/Dian Erika Nugraheny/Rakhmat Nur Hakim)