Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi membenarkan pernah meminta Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga Gatot S Dewa Broto mengundurkan diri dari jabatannya.
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut merasa kesal kepada mantan anak buahnya karena dinilai selalu mencari panggung sendiri.
Puncak kekesalan terjadi saat mengirimkan pesan melalui aplikasi media sosial Whatsapp untuk meminta Gatot mengundurkan diri dari jabatannya.
Pesan itu disampaikan Imam melalui asisten pribadi, Miftahul Ulum jelang pengukuhan kontingen atlet Indonesia untuk berpartisipasi di Asian Para Games 2018, pada 2 Oktober 2018 siang.
"Sebetulnya itu adalah akumulasi dari banyak hal termasuk saat di istana negara bapak tidak melaporkan ke saya tugas saya apa," ujar Imam saat memberikan tanggapan atas kesaksian Gatot dihadapan Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Rabu (4/3/2020).
"Dan ketika saya sampai istana negara bapak enjoy ngobrol dengan pejabat lain padahal bapak adalah sesmenpora, yang mestinya memberi tahu tugas saya, tugas saya apa di sana, dan bapak tidak melaporkan itu,".
Setelah mendengarkan keterangan Imam, Gatot mengklaim sudah melaporkan agenda kegiatan kepada atasannya itu.
Baca: Ketua KPK Firli Bahuri Ingatkan Kepala Daerah Saring Proposal Permohonan Pendanaan
Baca: Sesmenpora Gatot: Semoga Allah Maafkan Imam Nahrawi
Dia menegaskan semua laporan sudah disampaikan.
"Saya pernah melaporkan ke bapak pada sebelum acara, tidak mungkin tidak melaporkan," tutur Gatot.
Namun, Imam menuding Gatot baru melaporkan setelah acara selesai.
Imam mengaku sempat menegur Gatot karena kelalaiannya tersebut.
"Saya mengingat betul laporan bapak itu setelah acara, dan itu setelah saya tegur, karena kebiasan bapak, kedekatan bapak dengan pejabat dan memang sering melupakan menterinya dan bahkan mencari panggung sendiri. Dan itu juga jadi penilaian saya," tegas Imam.
Di kesempatan itu, Imam mengeluhkan kinerja Gatot sebagai Sesmenpora.