TRIBUNNEWS.COM - Virus corona menjadi perhatian khusus masyarakat Indonesia pasca dua orang warga yang berdomisili di Depok, Jawa Barat positif corona.
Dikabarkan, rumah sakit khusus corona bakal dibangun di lokasi eks-pengungsi Vietnam di Pulau Galang, Batam, Kepulauan Riau.
Dilansir Kompas.com, rumah sakit tersebut akan mengikuti standar yang ditetapkan Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Lokasi yang dipilih disebut telah memenuhi standar yang diperlukan.
Antara lain memiliki sumber air bersih dan pasokan listrik.
Baca: Komisi IX Sarankan Anggaran Rp 72 Miliar untuk Influencer Dialihkan Penanganan Virus Corona
Hal tersebut diungkapkan Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto.
"Itu juga semua akan kita buat sesuai dengan aturan atau protokol kesehatan yang dikeluarkan oleh WHO," kata Hadi dilansir Kompas.com dari Antara, Rabu (4/3/2020).
Selain terdapat bangunan bekas kamp pengusi Vietnam, lokasi tersebut juga berdiri bangunan bertuliskan RS Palang Merah Indonesia (PMI).
Akan tetapi, kondisi bangunan tersebut seperti tak terawat.
Bangunan tersebut sebelumnya dimanfaatkan antara tahun 1979 hingga 1996, sehingga saat ini perlu diperbaiki agar dapat digunakan kembali.
Baca: Fakta Empon-empon atau Ramuan Tradisional: Dapat Tingkatkan Imun Tubuh Guna Cegah Virus Corona
Rencananya, rumah sakit ini dapat menampung sekitar 1.000 pasien dengan kamar berjumlah ratusan.
Sementara itu kamar khusus untuk penyakit menular berstadar WHO berjumlah 50.
Diketahui sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyatakan, pemerintah akan menyiapkan rumah sakit khusus penanganan virus corona ( Covid-19) di Pulau Galang, Batam, Kepulauan Riau.
Jokowi menyebut, ada fasilitas kesehatan yang sudah lama tidak digunakan di pulau tersebut.
Maka dari itu pemerintah disebut akan merenovasi dalam waktu singkat.
"Karena fasilitas ada tapi lama tidak digunakan, akan renovasi dalam waktu cepat," kata Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (3/3/2020).
Renovasi rumah sakit ini diungkap Jokowi dilakukan demi kecepatan menangani virus corona.
Maski, telah ada 132 rumah sakit rujukan corona yang tersebar di 34 provinsi.
Baca: Di ILC, Politisi PAN Kritisi Ucapan Menkes Terawan soal Korban Corona: Negara Harus Dituntut
Kemenkes Periksa Ratusan Orang
Sementara itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dikabarkan telah memeriksa setidaknya 446 orang atau spesimen terkait penyakit Covid-19 yang disebabkan virus corona.
Dari jumlah tersebut, ada dua orang dinyatakan positif corona.
Sementara itu, 10 orang masih diperiksa secara intensif.
"Kita dalami lagi," ungkap Juru bicara pemerintah untuk virus corona Achmad Yurianto, di Kementerian Kesehatan, Jakarta, Rabu (4/3/2020) dilansir Kompas.com.
Baca: Ada Warga Depok Positif Virus Corona, Ayu Ting Ting Dilanda Panik dan Khawatirkan Keluarga
Yuri menyebut, dua spesimen negatif tersebut adalah dua warga Depok yang saat ini tengah dirawat di Rumah Sakit Sulianti Saroso, Jakarta.
Sebanyak 10 orang yang masih didalami yakni seorang dari kapal pesiar Diamond Princess dan sembilan orang yang kini berada di rumah sakit.
Sementara itu, sejumlah 188 WNI kru Kapal World Dream seluruhnya dinyatakan negatif corona.
"Untuk kapal, saya pikir sudah clear 188 Dream World enggak ada masalah negatif semua," ungkapnya.
Sementara untuk kapal Diamond Princess, hanya tinggal satu yang masih diproses pengecekan kesehatannya.
"Diamond Princess dari 69, 68 clear dan sudah minta turunkan ke Sebaru sudah berproses. Satu masih kita tahan karena kita memprosesnya lagi," ucap Yuri.
Sebelumnya pengumuman adanya dua WNI asal Depok yang positif terkena virus corona diumumkan Presiden Jokowi dan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto pada Senin (2/3/2020).
Dua pasien tersebut masing-masing berusia 31 tahun dan 64 tahun.
Pasien 31 tahun disebut belum lama ini melakukan kontak dengan warga negara Jepang domisili Malaysia.
Kemudian pasien tersebut diduga kuat menularkan virus corona kepada sang ibu yang berusia 64 tahun tersebut.
(Tribunnews.com/Wahyu Gilang P) (Kompas.com/Dani Prabowo/Sania Mashabi)