Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Termometer dahi di Pasar Pramuka, Jakarta Timur, dibanderol hingga mencapai Rp 1,5 juta, Kamis (5/3/2020).
Pantauan Tribunnews.com, tak banyak toko yang memiliki stok pengukur suhu yang diarahkan ke dahi tersebut.
Dari pencarian selama satu jam, hanya ada dua toko yang kedapatan menjual termometer itu. Salah satunya Arkhan Medical, yang terlihat baru saja menambah stok termometer dahi di tokonya.
Karyawan pria berambut panjang yang dikuncir terlihat tengah membuka satu kardus yang ternyata berisikan termometer tersebut. Dia mengatakan harga per buahnya Rp1.500.000.
Baca: Antisipasi Virus Corona, Simak Informasi dari Menteri Luar Negeri Soal Pelarangan Masuk Indonesia
Baca: Antisipasi Virus Corona, Karyawan Microsoft Dibolehkan Kerja dari Rumah
"Masih banyak mas. Baru aja nyetok pasokan. Satu harganya Rp1,5 juta," kata pria tersebut kepada Tribunnews.com, Kamis (5/3/2020).
Sementara toko lainnya yang juga menjual termometer itu menjual dengan lebih mahal selisih Rp50.000, yakni Rp1.550.000.
Baca: Pasien Terjangkit Virus Corona Diisolasi, Bagaimana Mereka Komunikasi dengan Keluarga?
Pemilik toko yang menjual dengan lebih mahal ini mengatakan harga untuk termometer tersebut melambung cukup tinggi. Dirinya bersama sang istri menjual barang yang sama dua hari lalu dengan harga masih di angka Rp975.000.
"Dua hari lalu masih Rp975.000. Sekarang ya segini harganya," kata pria berkumis ini.
Sebelumnya diberitakan, para warga DKI Jakarta masih ramai menyerbu Pasar Pramuka, Jakarta Timur, Kamis (5/3/2020). Para warga kebanyakan tengah mencari termometer dahi.
Pantauan Tribunnews.com, calon pembeli banyak yang menanyakan ada tidaknya stok pengukur suhu yang ditujukan ke dahi tersebut.
Mereka juga sempat saling bertukar informasi mengenai dimana toko yang menjual termometer tersebut.
"Saya cari dari tadi di lantai bawah, pada bilang habis. Ini makanya saya cari di lantai dua," ujar Mufti, kepada Tribunnews.com, Rabu (5/3/2020).
Penjual di toko-toko juga kebanyakan mengaku kehabisan stok termometer tersebut.
"Habis barangnya. Belum tahu kapan stok lagi. Harganya juga belum menentu," ujar karyawan toko pria yang enggan disebut namanya.
Di sisi lain, karyawan tersebut mengatakan masker dan hand sanitizer (cairan pembersih tangan) merupakan barang lain yang masih dicari warga.
"Kalau kemarin masker lebih dicari. Sekarang pada nyariin termometer. Kalau hand sanitizer ya ada yang cari juga," kata dia.