TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengumumkan 2 WNI baru yang positif virus corona.
Hal itu disampaikan oleh Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Corona Achmad Yurianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (6/3/2020).
Sehingga untuk sampai saat ini, WNI yang positif terjangkit virus corona di Indonesia menjadi 4 orang.
Dikutip melalui tayangan langsung Kompas TV, Achmad Yurianto menjelaskan kronologi atau penelurusan suspect virus corona hingga bagaimana ditemukan dua orang lagi yang positif corona.
Baca: TERKINI- Pasien Positif Virus Corona Bertambah 2 Orang, Alami Batuk dan Pilek, Tak Ada Sesak Napas
Awalnya, ada sekitar 80 orang yang berada dalam event dansa di sebuah restoran di Jakarta Selatan, acara yang dihadiri oleh pasien kasus 1.
80 orang tersebut termasuk tamu-tamu, pegawai, dan orang-orang yang kemungkinan melakukan kontak dengan pasien virus corona 1 dan 2, misalnya tukang parkir.
Dari jumlah tersebut ternyata bisa dikerucutkan lagi menjadi 20 orang.
Kemudian dilakukan pendalaman lagi terhadap 20 orang tersebut, seberapa dekat mereka dengan pasien kasus 1.
Hasilnya, dari 20 orang tersebut, ada 7 orang yang diduga kuat melakukan kontak dengan pasien 1.
Semua 7 orang itu kemudian dibawa ke RSPI Sulianti Saroso untuk menjalani pemeriksaan.
Namun, 7 orang itu tidak datang ke rumah sakit bersamaan, melainkan di hari yang berbeda-beda.
Baca: RSPI Sulianti Saroso Belum Pastikan Pasien yang Meninggal Positif Corona
7 orang yang diobservasi tersebut mengalami gejala yang mengarah ke influenza.
Namun Achmad Yurianto menyatakan gejala influenza yang mereka alami tidak berat, melainkan hanya ringan-ringan saja.
Kemudian baru pada hari inilah, 2 dari 7 orang tersebut dinyatakan positif terjangkit virus corona.
Dua orang baru tersebut disebut kasus 3 dan 4.
Kondisi terkini pasien kasus 3 dan 4 cenderung stabil.
Suhu badan keduanya berkisar sekitar 37,6-37,7 derajat celcius.
Keduanya mengalami keluhan batuk dan pilek, tapi tidak mengalami sesak nafas.
Kondisi Terbaru Pasien 1 dan 2
Sementara itu di konferensi pers yang sama, direktur utama RSPI Sulianti Saroso, Mohammad Syahril menyampaikan kondisi terkini pasien virus corona kasus 1 dan 2.
Muhammad Syahril menyebut bahwa secara umum, kondisi pasien 1 dan 2 baik.
Pasien masih bisa berkomunikasi melalui telepon, WhatsApp, video call dengan keluarganya.
Keduanya tak lagi mengalami demam tapi masih merasakan sesak nafas walaupun sedikit.
Batuk-batuk yang dialami kedua pasien juga sudah berkurang.
7 Pasien yang Diisolasi di RSPI Sulianti Saroso Punya Riwayat Kontak Kasus 1 dan Kasus 2
Hingga Jumat (6/3/2020) siang, RSPI Sulianti Saroso menangani 9 orang dalam pengawasan terkait virus corona.
Dua orang di antaranya adalah kasus 1 dan kasus 2 yang pertama kali dinyatakan positif corona.
Dua orang lainnya yakni kasus 3 dan kasus 4 dinyatakan pula positif corona pada Jumat sore ini oleh Kementerian Kesehatan.
Seluruh pasien itu memiliki kontak langsung dengan kasus 1 dan kasus 2.
"Ketujuh pasien ini kontak dengan pasien (positif sebelumnya). Ada keluarganya, temannya, ada saudaranya," kata Direktu Utama RSPI Sulianti Saroso mohammad Syahril, Jumat (6/3/2020).
Syahril menyampaikan kondisi ketujuh pasien tersebut cenderung baik dibanding satu pasien meninggal kemarin.
Pasien yang meninggal dunia ini sempat masuk dalam pasien dalam pengawasan. Akan tetapi, hasil laboratorium kemudian menyatakan pasien itu negatif corona.
"Semuanya tidak ada yang pakai ventilator," ujar Syahril.
Ia juga menyampaikan, seluruh pasien yang diisolasi diperlakukan sama baik yang positif ataupun negatif Covid-19.
Mereka diberikan suplemen dan vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh, serta diberi obat sesuai dengan gejala yang dirasakan.
Mereka juga tidak diberikan antiboitik karena tidak Covid-19 disebabkan virus dan bukan bakteri.
Adapun saat ini Kemenkes sudah mengumumkan ada empat kasus positif Covid-19 di RSPI Sulianti Saroso.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "7 Pasien yang Diisolasi di RSPI Sulianti Saroso Punya Riwayat Kontak Kasus 1 dan Kasus 2".
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie/Kompas.com, Jimmy Ramadhan Azhari)