News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Dikukuhkan Jadi Pimpinan GMNI, Arjuna-Dendy Siap Pimpin Rekonsiliasi

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketum DPP GMNI Periode 2019-2022 Arjuna P. Aldino (dua dari kiri) melakukan sertijab dengan Ketum DPP GMNI Periode 2017-2019 Robaytullah. Didampingi Sekjen DPP GMNI Periode 2019-2022 M. Ageng Dendy S. (kiri) dan Sekjen DPP GMNI Periode 2017-2019 Clance Teddy (kanan).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA  - Kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Periode 2019-2022 resmi dikukuhkan.

Pengukuhan berlangsung di Aula Stovia, Museum Kebangkitan Nasional, Jalan Dr. Abdul Rahman Saleh, Jakarta Pusat, Sabtu (7/3/2020), dengan tema "The Rediscovery of Our Revolution: Reposisi Organisasi, Reaktualisasi Ideologi".

Kepengurusan DPP GMNI Periode 2019-2022 ini dipimpin Ketua Umum (Ketum) Arjuna P. Aldino dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) M. Ageng Dendy Setiawan.

Keduanya terpilih secara aklamasi pada Kongres XXI GMNI di Ambon, Desember 2019 lalu.

Ketum Arjuna P. Aldino mengatakan langkah yang harus dilakukan pasca pengukuhan adalah mengkonsolidasikan gerakan, mulai dari tataran komisariat (tingkat kampus), cabang (tingkat kota/kabupaten), dewan pimpinan daerah (provinsi) hingga pimpinan pusat.

"Kami siap memimpin rekonsiliasi," kata Arjuna dalam keterangannya, Minggu (8/3/2020).

Baca: Cerita Pemuda Asal Wuhan China Terjangkit Virus Corona Hingga Dinyatakan Sembuh oleh Dokter

Rekonsiliasi yang dimaksud, bukanlah rekonsiliasi struktural. 

Melainkan rekonsiliasi basis dan rekonsilisasi gerakan.

"Rekonsiliasi basis, mengkonsolidasikan ulang cabang-cabang agar tak terpecah-belah. Kemudian rekonsiliasi gerakan, mengharmonisasikan gerakan agar satu tujuan dalam semangat marhaenisme. Tentu, harmonisasi, mulai dari tingkatan komisariat hingga DPP," lanjutnya. 

Langkah dan harapan kepemimpinan Arjuna-Dendy untuk GMNI, mampu menjawab tantangan zaman. Menerjemahkan perjuangan sesuai dengan perkembangan zaman, dengan tetap berada pada jalur platform perjuangan kaum marhaenis.

"Kita perlu selangkah lebih maju dan keluar dari labirin konflik internal sehingga kita mampu membangun gerakan di tengah perubahan zaman yang sangat cepat. Kini kita hidup di era dimana semua aktivitas manusia diterjemahkan oleh algoritme," ujarnya.

"Saat ini kita tidak bisa melihat batas dan perbedaan antara fisik-biologis, proses kimiawi dan digital teknologi. Inilah era Revolusi Industri 4.0 dimana mesin digital teknologi mampu mendeteksi hal-hal yang sebelumnya tak mampu dideteksi," jelas Arjuna.

Di era teknologi, lanjut Arjuna, GMNI punya tugas berat.

"GMNI harus mamastikan bahwa perkembangan teknologi yang demikian pesat dapat meningkatkan taraf hidup kaum Marhaen. Artinya, teknologi yang kini sedang berkembang pesat harus mampu memberantas kemiskinan," jelasnya.

Dikatakan pengukuhan DPP GMNI dihadiri sejumlah tokoh nasional, perwakilan kaum buruh, perwakilan kaum tani, perwakilan kaum nelayan, perwakilan pemerintahan, alumni GMNI serta kader GMNI.

Diantaranya Ketua Umum Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia (KPBI) Ilhamsyah, Direktur Intelkam Polda Metro Jaya Kombes Pol Hirbak Wahyu Setiawan, Staf Khusus Menteri Bidang Regulasi, Mitra Kelembagaan dan Kebijakan Publik Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Dodik Pranata Wijaya dan Deputi IV Bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi Kantor Staf Presiden Juri Ardiantoro.

Hadir pula, Ketum dan Sekjen GMNI Periode 2017-2019, Robaytullah dan Clance Teddy, beserta ratusan kader GMNI.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini