TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politisi senior Sabam Sirait selalu memperhatikan kondisi Papua dan Papua Barat.
Meski saat ini menjadi senator atau anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI dari DKI Jakarta, perhatian Sabam pada Papua dan Papua Barat tak pernah berubah.
"Sebab kecintaan kita harus pada semua Indonesia secara utuh. Tanpa Papua, bukan Indonesia. Tanpa Aceh dan Bali juga bukan Indonesia," kata Sabam, Senin (9/3/2020).
Selain karena dasar kecintaan yang kuat terhadap Indonesia secara utuh, Sabam juga pernah menjadi Anggota DPR dari daerah pemilihan Papua.
Sabam Sirait juga yang menjadi Ketua Pansus Papua hingga lahir UU Otonomi Khusus Papua.
Baca: Kantor Bupati Waropen Dirusak Massa, Polda Papua Kirim Tim Usut Tuntas Aksi Perusakan dan Pembakaran
Karena itu, Sabam menyayangkan kerusuhan yang terjadi di Waropen Papua sampai mengakibatkan pembakaran kantor Bupati.
Sabam meminta aparat keamanan untuk mencari dan mengusut tuntas perihal kejadian tersebut.
"Kita semua juga harus bersatu. Pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat mari bersatu," kata Sabam, yang selalu yakin bahwa pendekatan humanis kepada warga asli Papua harus terus dilakukan pemerintah.
Sabam sangat mengapresiasi pemerintahan Joko Widodo yang telah banyak melakukan pembangunan di Papua.
Pembangunan itu seperti jalan dan jembatan di Trans-Papua hingga ribuan kilometer serta infrastruktur lainnya.
Tak hanya menggenjot pembangunan infrastruktur, Sabam menyebut, Presiden Jokowi cukup sering berkunjung ke Papua.
Hal itu membuktikan bahwa pemerintahan saat ini telah memberikan perhatian khsusus pada wilayah itu.
"Ini sudah ditunjukkan oleh Jokowi dengan naik sepeda motor untuk melihat desa-desa di sana," jelasnya.
Sabam yang pernah menjadi anggota DPR RI 7 periode itu meminta pemerintah terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) warga Papua.
Dengan SDM yang baik, diharapkan warga Papua bisa setara dengan daerah lainnya di Indonesia.
"Saya kira harus terus dilakukan pendekatan humanis kepada warga asli Papua. Pemerintah jangan pernah berhenti untuk terus memperbaiki kualitas kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan di sana," demikian Sabam.