Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tercatat 68 WNI awak kapal pesiar Diamond Princess tiba di Dermaga Markas Kolinlamil Tanjung Priok Jakarta Utara, Minggu (15/3/2020).
Mereka tiba sekira pukul 12.00 setelah melalui proses observasi terkait virus corona (Covid-19).
Seluruh WNI langsung diarahkan petugas ke bus yang telah disiapkan. Mereka membawa koper, tas, dan barang-barang pribadi masing-masing.
Sebagian dari mereka tampak menggunakan masker, sebagian lainnya tidak.
Seluruh awak media tidak diperkenankan mendekat dan mewawancarai seluruh ABK Diamond Princess tersebut.
Namun awak media diperbolehkan mengambil gambar dari jarak sekira 100 meter dari lokasi penurunan sampai penjemputan dengan bus.
Baca: Duka Intan RJ Lepas Kepergian Almarhum Suami, Sebut Soal Kekuatan Besarkan 2 Penerusnya
Semua WNI ABK Diamond Princess tersebut telah berada di dalam bus sekira pukul 12.30 WIB.
Dari kaca mobil terlihat mereka melambaikan tangan dan tersenyum ke arah kamera awak media.
Berbeda dengan pemulangan 188 WNi ABK World Dream sehari sebelumnya, acara serah terima dari Panglima Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad) Laksmana Madya TNI Yudo Margono kepada peejabat Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan dilaksanakan di atas KRI rumah sakit Semarang.
Yudo mengatakan tidak ada pertimbangan khusus mengenai hal tersebut.
Baca: Jual Kembali Masker dengan Harga Tinggi di Jepang Terancam Satu Tahun Penjara Atau Denda 1 Juta Yen
Ia mengatakan hal itu dilakukan agar kegiatan pemulangan di Dermaga Kolinlamil tidak memakan waktu lama.
"Itu tidak ada ketentuan. Artinya supaya ini mempercepat saja prosesnya, supaya tidak ada upacara lagi di sini, sehingga dengan pertimbangan kemarin, langsung saja kita laksanakan prosesi di kapal dan itu lebih efektif efisien daripada kemarin yang melibatkan banyak orang, lalu lalang dan sebagainya," kata Yudo di lokasi.
Yudo mengatakan di atas KRI Semarang, para ABK tersebut telah diberikan sertifikat kesrhatan oleh Kemenkes.
"Yang penting dua saja, penyerahan kami selaku penanggung jawab mereka semasa observasi, kita setahkan kepada Kemenko PMK. Kedua penyerahan sertifikat dari kemenkes. Kalau itu terlaksanana, sudah selesai rangkaian observasi sehingga mereka bisa kembali ke alamatnya masing-masing," kata Yudo.