TRIBUNNEWS.COM - Demi mencegah penyebaran virus corona (Coovid-19), Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah membatasi armada dan jam operasi Mass Rapid Transit (MRT) dan TransJakarta serta jumlah penumpangnya.
Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk mendorong warga tidak bepergian mulai hari ini hingga 14 hari ke depan dan menerapkan social distancing atau pembatasan interaksi sosial.
Namun hal ini justru membuat sejumlah penumpang LRT dan TransJakarta harus menunggu lama untuk menggunakan transportasi publik ini pada Senin (16/3/2020) pagi.
Keluhan akan kebijakan yang diterapkan Pemprov DKI ini pun menjadi trending di media sosial twitter dengan tagar #gubernurterbodoh.
Bahkan topik tersebut menjadi trending nomor 3 di Twitter pada Senin (16/3/2020).
Sejumlah warganet mencuitkan keluhan dan foto serta video yang menunjukkan antrean panjang para penumpang TransJakarta dan MRT.
Seperti video yang diunggah akun @ArvinGerrard menunjukkan antrean panjang penumpang TransJakarta pada Senin pagi.
Baca: CIMB Niaga Umumkan 1 Karyawannya Positif Terinfeksi Virus Corona, Kini Dirawat Intensif
Ia menuliskan bahwa itu merupakan hasil dari kebijakan Gubernur Jakarta yang mengurangi 200 lebih armada bus dengan frekuensi 20 menit antar satu bus dengan bus lainnya.
Penumpang TransJakarta lainnya juga mengeluhkan hal serupa.