TRIBUNNEWS.COM, Jakarta - Ibunda Presiden Joko Widodo, Sudjiatmi Notomiharjo wafat pada Rabu (25/3) sore di Rumah Sakit Tentara (RST), Solo, Jawa Tengah. Almarhum meninggal dalam kondisi sakit kanker yang dideritanya sejak empat tahun lalu. Duka ini merupakan duka bagi kabinet Indonesia maju dan seluruh lapisan masyarakat Indonesia.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo turut mengucapkan belasungkawa atas kepergian almarhumah yang wafat di usia 77 tahun. Menurut Mentan, almarhumah adalah sosok ibu bagi semua orang yang selalu bersikap ramah dan sederhana.
"Beliau tidak merasa siapa-siapa. Apa adanya. Sangat normatif. Beliau menjadi eyang, Juga ibu bagi semua orang," kenang Mentan, Kamis, 26 Maret 2020.
Mentan mengatakan, kesederhanaan almarhumah selalu terlihat ketika ia berkunjung ke rumahnya di Solo, Jawa Tengah. Di sana, almarhumah selalu berpenampilan bisa dan menyuguhkan makanan khas Jawa.
"Kalau kita ke rumahnya, selalu dijamu macam-macam makanan Jawa. Saya dan keluarga, termasuk dekat dengan almarhumah," katanya.
Mentan mengaku sangat kehilangan sosok ibu yang memiliki kelembutan dan kasih sayang yang luar biasa. Ibu yang menjadi tauladan dan panutan bagi semua orang.
"Beliau sosok ibu yang penuh kasih sayang pada semua orang. Saya kehilangan sosok yang baik. Sosok ibu, orang tua, yang patut diteladani," tutupnya.
Untuk diketahui, Sudjiatmi lahir pada 15 Februari 1943. Semasa hidup, almarhum menikah dengan Widjiatno Notomihardjo dan memilik empat anak. Presiden Jokowi adalah anak pertama dari pasangan suami istri ini. Jokowi lahir di Surakarta, Jawa Tengah pada tanggal 21 Juni 1961.