Tradisi Brobosan adalah tradisi ketika jenazah dari yang meninggal diangkat.
Kemudian, anak cucu dari yang meninggal, beriringan menerobos melewati bawah jenazah yang diangkat tersebut.
Dalam jurnal penelitian yang diterbitkan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Lampung, tradisi Brobosan dilakukan oleh anak cucunya orang telah meninggal, dimulai dari anak tertua sampai dengan cucu-cucunya dengan cara merunduk di bawah keranda jenazah.
Kemudian, mereka mengelilingi sebanyak 3 kali atau 7 kali searah jarum jam.
Makna dari tradisi ini adalah penghormatan terakhir dari keluarga yang masih hidup kepada jenazah.
Sementara makna lain, tradisi ini diyakini agar semua kebaikan yang ada di dalam diri jenazah semasa hidup akan menurun ke anak cucunya kelak jika melakukan tradisi Brobosan tersebut.