TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Tuban Petrochemical Industries (TubanPetro) melalui anak usaha, PT Polytama Propindo menyerahkan bantuan ribuan body bag alias kantong jenazah dan APD ke Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di kantor BNPB Crisis Center Jakarta, Kamis (9/4/2020).
Bantuan tersebut dalam rangka dukungan nyata TubanPetro dan Polytama kepada pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19 di Indonesia.
Direktur Utama TubanPetro Sukriyanto menjelaskan, di Jakarta perusahaan mendonasikan perlengkapan yang dibutuhkan tenaga medis di rumah sakit yang membutuhkan melalui BNPB.
Baca: UPDATE Corona di Indonesia, 10 April 2020: Tambahan Kasus Baru di Gorontalo, Jakarta Tertinggi
Baca: Kasus Pertama Pasien Positif Covid-19 di Gorontalo, Seluruh Provinsi Indonesia Sudah Terpapar Corona
Alat tenaga medis tersebut di antaranya 200 Alat Pelindung Diri (APD) alias hazard suit, 200 kacamata, 2.000 sarung tangan, 400 masker, 1.000 body bag dan 48 hand sanitizer dengan ukuran 500 ml per botol.
Sedangkan di Indramayu, body bag diserahkan kepada RSUD Cirebon sebanyak 100 piece dan RSUD Indramayu 100 piece melalui manajemen rumah sakit.
Selain itu, body bag juga direncanakan akan diserahkan kepada BPBD Indramayu sebanyak 300 pieces.
“Perusahaan berusaha untuk memberikan bantuan sesuai dengan apa yang menjadi kebutuhan sekarang ini,” katanya dalam keterangan tertulis, Jumat (10/4/2020).
“Untuk program ini, Perusahaan memprioritaskan distribusi di Jakarta, mengingat data terbaru menunjukkan Jakarta sebagai daerah terjangkit Covid-19 tertinggi di Indonesia,” tegas Sukriyanto.
Sementara Direktur Utama Polytama Didik Susilo menyebut selain APD yang diberikan bagi tim medis, kebutuhan kantong jenazah sering tidak terpikirkan terutama untuk penanganan jenazah Covid-19 yang membutuhkan penanganan khusus.
“Bahan yang digunakan menggunakan standar BNPB yaitu tarpaulin PVC anti bakteri dengan tebal 0,50 mm dan berat 500 gsm/m2,” ujar
Bantuan kantong jenazah tersebut diharapkan akan turut membantu tim Gugus Tugas dalam menangani pasien Covid-19 yang memang memerlukan penanganan khusus, terutama ketika pasien meninggal dunia.