Sebagai presiden dua periode, menurutnya wajar dan sah jika Jokowi punya mimpi ingin membuat legacy yang dikenang dan dicatat sejarah seperti membangun ibukota baru.
Tapi, dalam kondisi darurat seperti ini, legacy menyelamatkan ratusan bahkan ribuan nyawa rakyat Indonesia dari virus corona jauh lebih penting, bernilai dan akan dikenang sepanjang hayat bangsa ini.
Bahwa dibawah kepemimpinan Jokowi ancaman ganas covid 19 ini bisa diatasi dengan menekan jumlah korban baik yang positip maupun meninggal.
"Jangan sampai terjadi sebaliknya, Pak Jokowi dicatat sejarah sebagai Presiden yang lalai dan lambat menangani virus ini," katanya.
"Apalagi, dikenang sebagai presiden yang awalnya simbol sipil yang membawa angin demokrasi, tapi berujung dengan stempel pemimpin yang merusak demokrasi," ia mengingatkan.
"Kita sama-sama menjaga beliau dari benih munculnya kenangan sejarah buruk. Jokowi Presiden yang berawal baik, harus berakhir baik juga," tegasnya.