News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Hadapi Virus Corona, Jokowi Minta Proses Perizinan Alat Kesehatan Jangan Dihambat

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

JASA JAHIT BAJU HAZMAT- Pekerja di usaha konveksi Aldo milik Dodi di kawasan Cimone Jaya, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang, kembali bergairah, setelah sempat mati suri akibat terdampak wabah Covid-19, Selasa (7/4/2020). Dodi mengalihkan usahanya yang semula menjahit pakaian dan kaos oblong kini beralih ke pembuatan alat pelindung diri berupa baju hazmat setelah mendapat pesanan dari seorang rekannya, Dodi mematok harga jasa menjahit baju hazmat yang dibuatnya dari bahan parasut sebesar Rp 6 Ribu/baju hazmat. WARTA KOTA/NUR ICHSAN

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar produksi alat kesehatan untuk memenuhi kebutuhan tenaga medis melawan pandemi virus corona (Covid-19) terus dioptimalkan.

Presiden pun mengingatkan agar proses perizinan bagi produsen alat kesehatan segera dipermudah.

Baca: Neraca Perdagangan Surplus 743 Juta Dolar AS di Tengah Pandemi Virus Corona

Ia juga meminta kementerian terkait untuk tidak menghambat proses perizinan karena alasan standarisasi.

Hal itu disampaikan Presiden Jokowi saat rapat terbatas terkait Optimalisasi Industri Dalam Negeri Untuk Penanganan Covid-19 melalui video konferensi, Rabu (15/4/2020).

"Betul-betul relaksasi proses perizinan ini tidak menghambat, semua kementerian urusan ini jangan sampai ada yang menghambat proses perizinannya, baik urusan APD yang masih butuh standar ini, standar ini," kata Jokowi.

Presiden Jokowi mengakui, jika standarisasi terhadap produksi APD dalam negeri menjadi hal yang penting.

Namun, untuk proses perizinan jangan sampai dipersulit agar proses produksi berjalan lancar.

"Menjadi kewajiban kami untuk memperbaiki agar standar itu terpenuhi tetapi jangan dipersulit, tolong ini dengarkan betul keluhan-keluhan yang ada di bawah sehingga tidak ada lagi yang namanya proses perizinan ini menghambat produksi yang ada," ucapnya.

Lebih lanjut, Jokowi meminta agar ketersediaan baham baku dapat dipenuhi.

Baca: Mendukung Penerapan PSBB di Jawa Barat, Gojek Menghentikan Sementara Layanan GoRide

Untuk bahan baku yang diekspor dari luar negeri, Kepala Negara meminta Kementerian Perdagangan serta Bea Cukai agar memberi relaksasi.

"Untuk yang masih berkaitan dengan impor bahan baku betul-betul terutama ini di Bea Cukai, terutama itu Kemendag ada relaksasi yang betul-betul dilakukan sehingga proses perizinan yang cepat dan terintegrasi betul-betul ada dan membantu mereka," katanya.

Jokowi: Jangan Semua Diekspor

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan agar manajemen yang berkaitan dengan ekspor dan kebutuhan dalam negeri, yakni produksi alat-alat kesehatan untuk penanganan virus corona (Covid-19) benar-benar diatur.

Sebab, sejumlah negara yang terdampak Covid-19 berebut untuk mendapatkan alat kesehatan untuk melakukan penanganan.

Baca: Catatan BPS: Ekspor Meningkat Tipis 0,23 Persen

Misalnya, Alat Pelindung Diri (APD) hingga ventilator.

Presiden pun mengingatkan agar potensi industri dalam negeri terus ditingkatkan.

Terutama, obat-obatan, APD, produksi masker hingga ventilator.

Hal itu disampaikan Presiden Jokowi saat rapat terbatas terkait Optimalisasi Industri Dalam Negeri Untuk Penanganan Covid-19 melalui video konferensi, Rabu (15/4/2020).

"Kita harus melihat kembali seluruh potensi sumber daya yang kita miliki di negera kita terutama industri dalam negeri kita dalam memproduksi alat-alat kesehatan yang dibutuhkan dalam penanganan Covid," kata Jokowi.

"Baik itu yang berkaitan dengan industri bahan baku, obat, farmasi, vitoframaka, yang berkaitan dengan APD, yang berkaitan dengan industri masker atau yang berkaitan dengan industri ventilator," tambahnya.

Untuk itu, Presiden Jokowi meminta agar manajemen ekspor dan kebutuhan APD dalam negeri diatur lebih baik lagi.

Baca: Jokowi Gunakan Aplikasi Baru untuk Rapat Virtual, Alasannya Agar Sulit Dilacak

Kepala Negara meminta agar jangan semua APD serta peralatan kesehatan lainnya yang produksi dalam negeri diekspor ke luar negeri.

"Agar diatur betul manajemennya yang berkaitan dengan ekspor dan kebutuhan dalam negeri jangan sampai semuanya diekspor, dalam negeri malah kita tidak dapat, diatur ini diatur sebaik-baiknya manajemennya. Baik itu yang saya lihat APD kita bisa produksi banyak, baik itu yang berkaitan dengan masker kita bisa produksi banyak, agar ini diatur," jelas Jokowi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini