Laporan Wartawan Tribunnews.com Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Upaya penegakan hukum pasukan gabungan TNI-Polri terhadap Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di kabupaten Mimika, Papua membuahkan hasil.
Tim berhasil menangkap penasihat Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Timika, Indius Sambom alias Ivan Sambom yang mengaku berperan sebagai pemberi informasi atau mata-mata bagi kelompok Tentara Pembebasan Nasional-Oraganisasi Papua Merdeka atau TPN-OPM
"Ivan Sambom ini selain mata-mata TPN-OPM, merangkap pula sebagai pegawai secuirty PT Freeport Indonesia," ujar Kapolda Papua, Irjen Pol Paulus Waterpauw dalam keterangannya, Kamis (16/4/2020).
Baca: Belajar di Rumah TVRI Materi SMA/SMK Noken Papua 15 April 2020 Pukul 10.00 WIB
Diungkap Paulus, Ivan Sambom mengakui beberapa kali memberikan informasi kepada KKB pimpinan Lekagak Telenggen, Militer Murib, Abubakar Kogoya, Yunus Kobogau terkait informasi pergeseran pasukan maupun melaporkan update situasi posisi aparat keamanan.
"Dari hasil penyelidikan ditemukan fakta bahwa Ivan Sambom juga mengaku sebagai komandan Logistik TPN OPM," ungkap Paulus.
Ini sesuai dengan keterangan Ivan yang menyatakan memberi fasilitas tempat tinggal dan bahan makanan terhadap kelompok Abubakar Kogoya sebelum dilakukan penindakan oleh petugas.
Abubakar Kogoya dan kelompoknya merupakan oknum TPN-OPM yang ikut terlibat atas penyerangan di Kuala Kencana sehingga menyebabkan tiga karyawan PT Freeport Indonesia tertembak pada 30 Maret 2020.
Baca: Ini Kata Kapolda Papua dan Pangdam XVII Cenderawasih Saat Menemui Anggotanya di Memberamo Raya
Ketiga korban itu yakni satu orang Warga Negara Asing asal Selandia Baru meninggal dunia serta dua orang karyawan lainnya mengalami luka serius akibat tembakan.
Selain itu, Ivan Sambom juga kerap membuat postingan yang mendukung gerakan Papua merdeka.
Ini diketahui dari akun facebook yang dimilikinya.
"Ivan Sambom juga beberapa kali membagikan postingan yang memperlihatkan adanya statement dari Sebby Sambom dan Veronica Koman yang menyerukan gerakan kemerdekaan Papua dari NKRI," kata Paulus.
KKB pimpinan Joni Botak
Kepolisian sudah medeteksi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang melakukan penyerangan terhadap karyawan PT Freeport Indonesia (PTFI) di Gedung perkantoran PTFI, Kuala Kencana, Timika, Papua diketahui, Senin (30/3/2020).
Diketahui akibat aksi penembakan yang dilakukan KKB tersebut, 3 karyawan PTFI mengalami luka tembak.
Polisi menyebut para pelaku adalah Kelompok Kriminal Bersenjata pimpinan Joni Botak.
“Pelaku penyerangan di Kuala Kencana adalah KKB pimpinan Joni Botak. Mereka kini sedang dikejar,” kata Kapolres Mimika AKBP IG G Era Adhinata, Senin (30/3/2020) sore.
Baca: Tiga Karyawan PT Freeport Ditembak, Pasukan Gabungan Buru KKSB hingga ke Hutan Kuala Kencana
Kelompok Kriminal Bersenjata yang melakukan penyerangan dan penembakan terhadap karyawan Freeport datang dari arah hutan di sekitar lokasi Kuala Kencana.
”KKB itu beranggotakan lebih dari delapan orang, datang dari arah hutan menggunakan senjata laras panjang,”ucapnya.
Aksi penyerangan itu mengakibatkan 3 orang tertembak, satu diantaranya pekerja warga asing.
”WNA asal New Zealand namanya Graeme Thomas Wall akhirnya meninggal dunia dan dua korban lainnya Jibril M A Bahar dan Ucok Simanungkalit terluka akibat kena serpihan peluru," katanya.
Baca: Polri Ungkap Jual Beli Senjata dan Amunisi dari Filipina untuk KKSB di Papua
Menurut saksi, kelompok itu membawa senjata api laras panjang saat masuk lokasi kejadian.
”Ada saksi yang melihat mereka menenteng senjata laras panjang. Saat itu ada enam aparat keamanan yang bertugas dan langsung melakukan upaya pencegahan, sehingga KKB tidak bisa masuk di daerah Gedung Perkantoran,” kata Kapolres.
Setelah melancarkan aksinya, kelompok itu melarikan diri dan kenabali masuk ke dalam hutan disekitar Kuala Kencana.
“Hutan di sekitar Kuala Kencana tembus ke Arwanop Tembagapura, kami masih kejar mereka,” kata Kapolres.
Berikut identitas 3 korban penyerangan KKB Kelompok Kriminal Bersenjata;
1. Graeme Thomas Weal, Laki-laki, 57 Tahun, WNA (New Zeland). (meninggal dunia).
2. Jibril MA Bahar, Laki-laki, 49 Tahun. (luka akibat terkena tembakan pada perut bagian kanan dan paha bagian kanan).
3. Ucok Simanungkalit, Laki-laki, 52 Tahun Karyawan PTFI. (luka pada siku kanan dan punggung belakang).