Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Baleg DPR RI Supratman Andi Agtas akan mendengarkan suara buruh dalam pembahasan RUU Omnibus Law Cipta Kerja.
Supratman mengaku jika Baleg tetap menghormati pendapat dari beberapa serikat pekerja.
Pernyataan itu disampaikan Supratman menyikapi ancaman demonstrasi dari beberapa elemen serikat buruh, pada 30 April 2020 di Jakarta.
“Masukan dari teman serikat pekerja, kami apresiasi. Kita sudah katakan berkali-kali pembahasan kluster ketanagakerjaan itu paling akhir. Jadi masih sangat jauh,” kata Supratman, Minggu (19/4/2020).
Ia meminta agar masyarakat yang ingin demonstrasi menyampaikan pendapatnya tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Terlebih, Jakarta telah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar guna mencegah penyebaran virus corona (Covid-19).
Baca: Lama Tak Muncul, Mantan Kekasih Fitri Tropica Ini Bagikan Kabar Duka di Tengah Pandemi Corona
Baca: Kondisi 3 Tahanan Kejari Jaksel Positif Covid-19 Sudah Membaik
Baca: Bisa Dibuat dalam Setengah Jam, Resep Risoles Ayam Rebung Bisa Jadi Camilan Favorit
Baleg DPR RI dan seluruh fraksi, kata Supratman, terus menjalin komunikasi dengan pihak serikat-serikat buruh untuk mendapatkan masukan.
Pasalnya, pembahasan ini masih tahap awal sehingga belum ada Daftar Inventaris Masalah (DIM).
“Kami tahu bahwa kluster tenaga kerja ini yang paling banyak mendapatkan sorotan. Dari situ nanti akan ketahuan mana saja fraksi-fraksi yang benar-benar memperjuangkan hak-hak buruh.
Kalau sekarang kan masih awal. DIM saja belum ada. Nah kalau tak ada DIM, lalu apa yang mau dibahas,” jelas Supratman.
Ia juga menyebut, pembahasan RUU Cipta Kerja di Badan Legislasi DPR RI tetap dilanjutkan. Namun, diutamakan pembahasan kluster-kluster yang tidak menimbulkan kegaduhan.
Politisi asal Sulawesi Selatan ini juga menyatakan, dalam 11 kluster di RUU Cipta Kerja tidak semuanya ditolak oleh publik.
“Ada beberapa bahkan diterima dengan baik oleh masyarakat seperti permudahan pembentukan UMKM dan koperasi. Nah inilah yang akan kita bahas terlebih dulu,” ungkapnya.
Namun sebelum melanjutkan pembahasan RUU, Supratman meminta agar setiap fraksi untuk melakukan uji publik seluas-luasnya guna menerima masukan sebanyak-banyaknya dari masyarakat. Selanjutnya dari tahap ini akan muncul DIM.
Fraksi Golkar sendiri sudah meminta agar DIM bisa muncul setiap minggunya hingga Mei mendatang.
Namun sebelum melanjutkan pembahasan RUU, Supratman meminta agar setiap fraksi untuk melakukan uji publik seluas-luasnya guna menerima masukan sebanyak-banyaknya dari masyarakat.
“Kita belum ada target mau selesai kapan pembahasan RUU ini. Kita masih tunggu DIM dari fraksi-fraksi. Ini semua tergantung masuknya DIM tersebut. Di rapat panja nanti akan dibahas lagi,” jelasnya.