News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

4 Cara Membuat Puisi dengan Benar, Beserta Macam-macam Puisi dan Pengertiannya

Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Berbagai macam puisi di antaranya puisi lama, puisi modern, dan puisi baru. Simak cara membuat puisi dengan benar dan macam-macamnya.

- Talibun ialah pantun genap pada setiap baitnya terdiri dari 6, 8, atau 10 baris.

2. Macam-macam puisi modern

Berikut macam macam puisi modern dikemukakan Suroto (1989: 65):

- Balada

Balada merupakan puisi yang berisi tentang suatu cerita.

- Romance

Romance merupakan puisi yang berisi tentang luapan perasaan seseorang tentang kasih sayang untuk kekasihnya.

- Elegi

Elegi merupakan puisi dengan isi ungkapan rasa duka ataupun keluh kesah dikarenakan sedih, rindu ataupun murung yang disebabkan karena kematian seseorang.

- Himne (Gita puja)

Himne merupakan puisi berisi tentang puji-pujian kepada Tuhan ataupun sesuatu yang dimuliakan misalnya pahlawan.

- Ode

Ode merupakan puisi yang temanya mulia.

Memiliki ciri nada & gaya yang resmi dan juga bersifat menyanjung.

Karya ini juga bisa melukiskan peristiwa umum sangat penting ataupun peristiwa yang menyangkut dengan kehidupan pribadi seseorang.

- Satire

Karya tulis Satire merupakan karya sastra bisa berupa prosa atau puisi yang isinya tentang kritikan tajam, bahkan juga sindiran kepada ketidakbenaran sosial ataupun penyalahgunaan serta kebodohan manusia maupun pranatanya.

Sementara tujuan kritikan tersebut ialah untuk mengoreksi penyelewengan yakni dengan mencetuskan kemarahan & tawa bercampur kecaman maupun ketajaman pikiran seseorang.

3. Macam-macamĀ puisi baru

Beberapa jenis puisi modern telah dikemukakan Waluyo (pada Suroto, 1989: 74) di antaranya:

- Puisi kamar merupakan puisi yang sangat pas dibaca sendirian atau bisa juga dengan satu/ dua pendengar di dalam kamar.

- Puisi auditorium merupakan puisi yang cocok sekali dibaca pada auditorium, atau di mimbar dengan jumlah pendengar sampai ratusan lebih.

- Puisi fisikal merupakan puisi yang sifatnya realitas, yakni menggambarkan kenyataan yang apa adanya tanpa ada tambahan.

- Puisi platonik merupakan puisi yang sepenuhnya tentang hal-hal yang sifatnya spiritual kejiwaan.
Selanjutnya Puisi metafisikal, merupakan puisi yang sifatnya filosofis dan mengajak pembaca agar merenungkan kehidupan serta merenungkan Tuhannya.

(Tribunnews.com/Yurika Nendri)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini