TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Koordinator Dokter Umum di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet, Letda Laut Kesehatan Tommy Antariksa (29) yakin, wabah corona atau Covid-19 di Indonesia akan berlalu.
Ia berpesan kepada seluruh tenaga kesehatan di Indonesia untuk tetap optimis di garis depan perjuangan melawan corona.
Tommy Antariksa mengaku sudah 30 hari tak pulang ke rumah karena harus bertugas merawat pasien corona di RSD Wisma Atlet.
Total sudah 1.038 pasien yang sempat dirawat di sana. Meski harus bertugas dengan risiko tinggi, Tommy melaksanakan tugas dengan ikhlas demi membantu sesama.
Kepada seluruh tenaga medis yang sedang berjuang melawan corona, kata Tommy, diharapkan untuk tetap semangat dan optimis. Harus yakin kalau mereka akan berhasil untuk menyembuhkan pasien yang positif corona dan wabah ini akan selesai pada waktunya.
"Untuk semua tenaga medis yang sedang berjuang melawan Covid-19 di seluruh penjuru tanah air, tetap semangat dan optimis, badai pasti berlalu dan akan ada pelangi indah setelahnya," kata Tommy kepada Tribunnews.
Tommy berharap tenaga kesehatan tidak putus asa, meski badai corona kini tengah menerpa, meski mengalami cobaan, seperti diusir dari kosan hingga gugur saat bertugas. Ini merupakan bentuk pengabdian kepada negara.
Tommy mengingatkan agar tetap selalu mengedepankan faktor keamanan saat bertugas seperti mengenakan Alat Pelindung Diri (APD).
Baca: Cerita di Balik Mundurnya Belva Devara dari Posisi Stafsus Presiden
"Jadi jangan menyerah dan terus berjuang demi Indonesia sehat dan sejahtera, dan yang tak kalah penting juga jangan lupa jaga selalu kesehatan pribadi dan faktor keamanan saat bertugas," tutur Tommy.
Tips Jaga Kesehatan ala Dokter Tommy
Tommy membagikan tips agar kesehatan tetap terjaga saat pandemi corona. Pola makan sehari-hari diharuskan untuk teratur dan tidak lupa mengkonsumsi vitamin.
"Yang jelas makan teratur, minum vitamin C dosis tinggi," tutur Tommy.
Baca: Si Cantik Ika Dewi, Nekat Jadi Relawan Pengemudi Mobil Jenazah Covid-19 Tanpa Izin Orang Tua
Selain itu, ia menambahkan pentingnya banyak minum air putih dan menyempatkan diri untuk olahraga.
"Dimana pun kapan pun dan istirahat yang cukup, kurangi begadang yang tidak perlu," katanya.
Baca: Di Balik Polemiknya, Ruangguru Adalah Perusahaan Penanaman Modal Asing Asal Singapura
Tommy kepada masyarakat luas mengingatkan, bahwa sesungguhnya garda terdepan penanganan corona adalah seluruh komponen masyarakat.
"Sedangkan kita tenaga medis adalah garda terakhir penanganan apabila ada orang yang dinyatakan terindikasi atau bahkan positif Covid-19," tutur Tommy.
Baca: Kisah Ika Dewi Maharani, Relawan Perempuan Satu-satunya yang Jadi Sopir Ambulans di RS Covid-19
Karena itu, sebagai tenaga kesehatan ia berharap partisipasi seluruh komponen masyarakat Indonesia.
"Jangan sia siakan pengorbanan kami, mari kita bersama sama berjuang memutus rantai penularan Covid-19," imbuh Tommy.
Cara termudahnya ialah mematuhi kebijakan yang diterapkan pemerintah seperti di rumah saja, physical distancing atau menjaga jarak fisik, selalu menggunakan masker, kemudian kurangi interaksi sosial yang tidak perlu.
"Serta selalu terapkan perilaku hidup bersih dan sehat seperti rajin mencuci tangan, hindari kondisi tempat yang kotor dan budaya hidup higienis," terang Tommy.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribun, pasien yang dirawat di RSD Wisma Atlet per Senin (20/4/2020) berjumlah 633 orang pasien.
Jumlah pasien positif Covid-19 di RSD Wisma Atlet berjumlah 536 orang. Kriteria pasien yang dapat berobat atau dilayani yang berada di kategori ringan hingga sedang.
Baca: Cerita Krisnawati, Driver Ojol Cantik yang Trauma Diusili Customer Pria
RSD Wisma Atlet tersebut akan menerima pasien dengan usia di atas 15 tahun.
Bagi yang berstatus Orang Dalam Pemantauan, yang akan diterima ialah orang dengan usia lebih dari 60 tahun, penyakit penyertanya terkontrol, dan dapat menangani diri sendiri.
Baca: Kisah Viral Pak Ngadino: Tukang Becak Numpang Pipis Diteriaki Maling, Dibogem Satpam Museum
Sementara Pasien Dalam Pengawasan yang akan diterima untuk dirawat di RS darurat itu ialah pasien dengan keluhan ringan, sesak ringan hingga sedang, dan usianya lebih dari 15 tahun. (tribun network/denis)