News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Psikolog Forensik Wajarkan Yasonna Laoly Digugat atas Meningkatnya Kejahatan dari Napi Asimilasi

Penulis: Inza Maliana
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Yasonna H Laoly

TRIBUNNEWS.COM - Psikolog forensik, Reza Indragiri Amriel mewajarkan atas gugatan yang ditujukan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly.

Pasalnya, setelah Yasonna membuat kebijakan asimilasi terhadap 30.000 narapidana karena wabah corona, kejahatan meningkat di tengah masyarakat.

Bahkan, Reza menuturkan bukan hanya residivisme saja yang mengganggu ketenteraman masyarakat.

Namun berbagai kerusuhan yang terjadi di beberapa lapas pun ditengarai akibat kebijakan asimilasi yang dibuat Yasonna Laoly.

"Kerusuhan dan perusakan di Lembaga Pemasyarakatan Sorong juga disebut-sebut terkait asimilasi itu," ujar Reza dalam keterangannya kepada Tribunnews, Senin (27/4//2020).

Psikolog Forensik Reza Indragiri Amriel dalam tangkapan layar di Youtube Kompas TV 15 Mar 2017 (Kompas TV)

Baca: Program Asimilasi dan Integrasi Dinilai Meresahkan Masyarakat, Yasonna Laoly Digugat ke Pengadilan

"Di DKI ada eks-napi yang terjaring Satpol PP karena menggelandang tak tahu cara pulang," tambahnya.

Menurut Reza, akibat kebijakan asimilasi itu, saat ini pihak kepolisian harus bekerja dengan ekstra keras.

Reza yang juga menjabat Kepala Bidang Pemantauan dan Kajian Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) itu menilai wajar jika Yasonna Laoly digugat.

"Dengan dampak sedemikian rupa, masuk akal kalau Menkumham pensiun dini," terang Reza.

"Stafsus yang masih 'ingusan' saja berani mengundurkan diri, apalagi senior sekaliber menteri," lanjutnya.

Yasonna H Laoly (dok. Humas HPN 2020)

Baca: Yasonna Laoly Bantah Semua Kejahatan yang Terjadi saat Ini karena Ulah Napi Asimilasi Corona

Di sisi lain, Reza juga menyampaikan, harus ada tindakan tegas dari kepolisian terkait banyaknya aksi para penjahat di tengah wabah corona.

Bahkan ia mengatakan, polisi harus mengeluarkan ultimatum mengenai hal itu.

"Ultimatum harus dikeluarkan dari polisi."

"Jika bandit beraksi, tidak ada tembakan peringatan. Langsung tembakan mematikan," jelasnya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini