TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Beragam reaksi warga RW 10 Kelurahan Lubang Buaya, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur menerima bantuan sosial (bansos) paket sembako dari pemerintah pagi ini.
Mereka mengaku kaget dan bangga ketika menerima bantuan sembako dari Presiden Joko Widodo.
Sebanyak 567 paket sembako disalurkan oleh Kementerian Sosial melalui PT. Pos Indonesia, dan diterima langsung oleh Ketua RW Kelurahan Lubang Buaya.
Selanjutnya, sembako tersebut akan dibagikan kepada warga sesuai data yang tersebar di sembilan RT.
Munip, Ketua RW Lubang Buaya, mengakui kebutuhan harian warga di kelurahannya mulai kekurangan sejak merebaknya wabah Covid-19. Dengan disalurkannya paket sembako dari pemerintah, ia lantas menyampaikan terima kasih atas bantuan yang diperuntukkan bagi warganya.
"Alhamdulillah, sampai saat ini untuk keamanan situasi bisa terkendali, namun untuk masalah hal-hal yang berhubungan dengan kebutuhan sehari-hari sangat kurang sekali, tapi alhamdulillah hari ini kita menerima bantuan dari Bapak Presiden", katanya saat memantau dropping bantuan di GOR Kelurahan Lubang Buaya, pagi ini.
Dalam penyalurannya, ia menjaga agar warga tidak berduyun-duyun memadati satu lokasi guna mendapatkan jatah sembako mereka. Dia memerintahkan masing-masing Ketua RT bergerak menyalurkan langsung bantuan ke rumah-rumah warga.
"Nanti kita langsung distribusikan ke para Ketua RT, langsung kita distribusikan ke warga. Jadi, prosesnya tidak ada warga mengambil, kitalah yang mendatangi warga dengan tetap menjaga himbauan dari pemerintah yang berhubungan dengan keamanan Covid-19", terangnya.
Ia berharap (wabah) ini tidak terjadi terus menerus mengingat lebih dari 50 persen warganya berprofesi sebagai pekerja harian dan saat ini sangat terdampak. "Semoga virus ini cepat berlalu dan cepat pula ekonomi masyarakat kembali bergerak", harapnya.
Mbah Badriah (76), salah seorang warga RT 06 RW 10 Kelurahan Lubang Buaya, penerima bantuan, mengungkapkan perasaannya pasca didatangi langsung petugas PT Pos yang mengantarkan sembako didampingi Ketua RT 06.
"Kaget gitu ya, alhamdulillah, namanya bisa dibantu sama Presiden, terimakasih banyak atas pemberiannya, semoga dibalas sama Allah yang lebih baik", ujarnya dengan nada terbata.
Sementara warga lain, Saan (45), yang sehari-hari berprofesi sebagai penarik sampah di lingkungan tempat tinggalnya mengeluhkan krisis yang menimpanya dan beberapa warga lainnya.
"(Kerjaan) saya narik sampah warga RT 06. Besar sekali (pengaruhnya), biasanya kalo saya narik sampah itu suka ada yang ngasih buat beli es 5.000 gitu buat beli minum, selama ini berjalan udah hampir sekitar 4 bulan kaga ada sama sekali, pada krisis semua", tuturnya mengisahkan.
Baca: Cerita Perjalanan Spiritual Teuku Wisnu Mempelajari Al Quran
Sebagai kepala keluarga, ia harus memutar otak agar tetap dapat memenuhi kebutuhan keluarganya.