Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan menjadi saksi dalam kasus penyiraman air keras yang menimpanya.
Dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Kamis (30/4/2020), Novel menjawab pertanyaan yang dilayangkan penasihat hukum pelaku.
Penasihat hukum pelaku dalam persidangan menanyakan soal detail peristiwa penyiraman yang dialami Novel.
Pelaku saat melempar air keras sempat meneriakkan nama penyidik KPK tersebut sehingga Novel menoleh.
Baca: Minta Pemerintah Terbuka dalam Perubahan Anggaran Negara 2020
Menjawab hal tersebut, Novel mengaku dirinya tidak mendengar adanya teriakan yang memanggil namanya.
"Saya katakan pada saat aktivitas saya pulang dari masjid, ada tetangga yang menyapa karena dia melintas. Seingat saya saat itu tidak ada kaitan dengan saya dipanggil, saya tidak mendengar saya dipanggil, dan kalaupun saya dipanggil, saya seharusnya dengar karena saat itu sunyi," kata Novel Baswedan.
Baca: Novel Baswedan Sebut Ada Orang Tak Dikenal Memantau Kediamannya
Penasihat hukum kemudian melanjutkan pertanyaannya kenapa Novel menoleh saat kedua pelaku mendekatinya..
"Kalau ada motor yang berjalan pelan, saya merasa orang ini akan mengajak bicara, makanya saya menoleh," katanya.
Kemudian kuasa hukum pelaku kembali mencecar Novel.
"Saat menoleh, lalu ada siraman air, mana yang terkena duluan, pipi, bibir, dagu, badan?" tanya penasihat hukum pelaku.
Baca: Jawaban Novel Soal Mata Kirinya Disebut Pakai Softlens: Saya Tahu Ada Oknum Bicara Seperti Itu
Novel kemudian mengatakan bahwa dirinya tidak secermat itu.
Namun, dia tetap menjawab beberapa pertanyaan itu, salah satunya soal bagian tubuh mana yang terkena siraman air keras.
"Ketika dikatakan bahwa siraman itu ke badan, saya katakan tidak, karena sebagian besar airnya kena ke muka saya. Awalnya kena ke pipi, dagu, sulit sekali untuk memastikan itu, dan rasanya wajah ke bagian atas," ujarnya
"Menurut tenaga medis, karena air keras itulah, hidung saya tersumbat, dan karena itulah saya merasakan gagal napas, lalu wajah saya perih dan merasa terbakar," tambah Novel.