News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Hari Buruh

May Day Terkelam, Dua Juta Lebih Pekerja Kena PHK, Bahkan Ada yang Tak Dapat Pesangon

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga antre di posko pendampingan pendaftaran program Kartu Prakerja yang disediakan Pemprov Jatim di Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jatim, di Kota Surabaya, Jawa Timur, Senin (13/4/2020). Para pekerja yang dirumahkan, pekerja yang terkena PHK, maupun para pencari kerja yang terkendala untuk mendaftar mandiri lewat gadget maupun perangkat mandiri, bisa mendapatkan pendampingan dengan mendatangi Posko Pendampingan yang disiapkan di 56 titik layanan di seluruh Jawa Timur. Surya/Ahmad Zaimul Haq

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Awan kelabu menggelayut saat peringatan hari buruh internasional. Imbas dari pandemi covid-19 banyak buruh dan pekerja yang kena pemutusan hubungan kerja (PHK).

Ada lebih dari 2 juta pekerja kena PHK akibat wabah corona.

Berdasarkan data Kementerian Ketenagakerjaan per 20 April 2020 tercatat sebanyak 84.926 perusahaan telah merumahkan para pekerjanya.

"Data total perusahaan, pekerja/buruh formal dan tenaga kerja sektor informal yang terdampak Covid-19, data terakhir tanggal 20 April, itu sektor formal yang dirumahkan dan di-PHK 84.926 perusahaan. Kalau jumlah pekerja atau buruhnya itu 1.546.208," kata Menaker Ida Fauziyah, Jumat (1/5/2020).

Kemudian untuk sektor informal yang terdampak, Kementerian Ketenagakerjaan mendata, ada 31.444 perusahaan yang harus merumahkan karyawan, dengan jumlah pekerja terkena PHK mencapai 538.385 orang.

KORBAN PHK - Bertepatan dengan peringatan May Day (Hari Buruh Dunia), puluhan buruh PT KBS melakukan unjuk keprihatinan di halaman perusahaan tempat mereka bekerja di Jalan Halim Perdana Kusuma, Kecamatan Benda, Kota Tangerang, Jumat (1/5/2020). Para buruh mengaku telah di phk sepihak oleh pihak perusahaan dan meminta pemerintah untuk menindak perusahaan tersebut serta memperhatikan nasib mereka yang semakin terpuruk di tengah pandemi Covid-19. WARTA KOTA/NUR ICHSAN (WARTA KOTA/WARTA KOTA/NUR ICHSAN)

Mengutip laporan tersebut, Ida mengatakan, terdapat sekitar 116 ribu perusahaan yang kegiatannya tersendat akibat penyebaran Covid-19, dengan jumlah karyawan PHK mencapai 2 juta orang lebih.

"Jadi totalnya antara sektor formal dan sektor informal, perusahaannya ada 116.370. Jumlah pekerjanya ada 2.084.593," tuturnya.

Ida Fauziyah juga mendukung langkah para serikat buruh dan pekerja yang tidak menggelar unjuk rasa dalam peringatan hari buruh atau May Day tahun ini.

Perayaan Hari Buruh pada tahun ini digelar dalam bentuk berbeda karena dalam kondisi pandemi corona.

Baca: Erwin Mantan Bassis Dewa 19 Wafat, Ahmad Dhani Berduka : Dia yang Paling Rajin Sholat 5 Waktu

"Saya ingin memberikan apresiasi kepada teman-teman serikat pekerja dam serikat buruh yang dalam memperingati May Day ini dilakukan dengan cara yang berbeda, tidak ada demonstrasi, tidak ada perayaan," ujar Ida.

Ida mengungkapkan bahkan beberapa organisasi buruh dan pekerja menggelar kegiatan sosial membantu masyarakat yang terdampak wabah ini.

"Saya melihat teman-teman melakukan kegiatan bakti sosial melakukan donasi untuk disumbangkan kepada saudara-saudara kita yang membutuhkan," ucap Ida.

Menurut Ida, peringatan hari buruh pada tahun ini tetap harus disyukuri meski ruang gerak para pekerja sangat terbatas dalam memperingatinya.

Dirinya berharap ruang gerak yang terbatas tidak menjadi hambatan bagi buruh melakukan kegiatan positif dalam perayaan May Day.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini