Jarak Bumi dengan Bulan adalah 361.184 Km (0,967 x jarak rata-rata Bumi Bulan) dengan ukuran diameter mencapai 33.08 menit busur.
Fenomena ini akan menjadi yang terakhir dari empat supermoon di 2020.
Bulan akan berada pada posisi terdekatnya dengan Bumi dan mungkin terlihat sedikit lebih besar dan terang dari biasanya.
Bulan purnama ini dikenal oleh suku-suku asli Amerika awal sebagai Bulan Bunga Penuh.
Hal tersebut karena ini menandakan bunga musim semi akan muncul dalam jumlah besar.
Bulan ini juga dikenal sebagai bulan tanam jagung penuh dan bulan susu.
3. Bulan Baru
Fenomena ini akan terjadi pada 22 Mei 2020.
Bulan akan terletak di sisi Bumi yang sama dengan Matahari dan tidak akan terlihat di langit malam.
Fase ini akan terjadi pada pukul 00.39 UTC.
Ini adalah waktu terbaik dalam sebulan untuk mengamati benda-benda redup seperti galaksi dan gugusan bintang.
Hal tersebut karena langit malam tidak ada cahaya bulan.
Dikutip dari Kompas.com, astronom amatir Marufin Sudibyo menambahkan satu fenomena langit yang dapat disaksikan.
Fenomena tersebut yakni:
Matahari di atas Ka'bah yang pertama
Fenomena matahari tepat di atas Ka'bah ternyata juga bisa dilihat dari Indonesia.
Di Indonesia, kondisi matahari yang tepat berada di atas Ka'bah tersebut akan terjadi pada tanggal 28 Mei 2020 pukul 16.18 WIB, sehingga dapat disaksikan dari Indonesia bagian barat hingga tengah.
"Adalah fenomena tahunan di mana Matahari berkedudukan tepat di atas Ka'bah sehingga bayang-bayang benda apa pun yang terpasang tegak lurus paras Bumi akan tepat berimpit dengan arah kiblat setempat," ujar Marufin.
(Tribunnews.com/Fajar)(Kompas.com/Ellyvon Pranita)