TRIBUNNEWS.COM - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Jenderal (Purn) Djoko Santoso tengah sakit.
Mantan Panglima TNI itu mengalami pendarahan otak dan menjalani operasi di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta.
Berikut fakta-fakta Djoko Santoso yang tengah sakit:
1. Belum Sadar
Putra pertama Djoko Santoso, Andika Pandu Puragabaya mengatakan kondisi ayahnya saat ini masih belum sadar.
"Bapak sudah dioperasinya, sekarang sedang berjuang, sekarang belum sadar," kata Pandu yang merupakan anggota Komisi I DPR RI ini, saat dihubungi Tribunnews.com, Senin (4/5/2020).
Lebih jauh, Pandu meminta doa untuk kesembuhan anaknya.
"Mohon doanya kepada semua, semoga bapak diberikan kesehatan, segera sembuh, diambil penyakitnya. Mohon doanya," ujar dia.
Pandu melanjutkan, ayahnya menjalani perawatan di RSPAD sejak akhir pekan kemarin.
"Sabtu malam (2/4) sudah dirawat di RSPAD, mohon doanya ya untuk kesembuhan bapak," tutur Pandu.
2. Dijenguk Prabowo
Juru Bicara Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Dahnil Anzhar Simanjuntak mengatakan Prabowo telah menjenguk mantan Panglima TNI Jenderal TNI (Purn) Djoko Santoso kemarin.
Dahnil menyampaikan sampai saat ini Prabowo terus memantau perkembangan kesehatan Djoko Santoso.
Tak lupa, Dahnil pun mengatakan Prabowo terus mendoakan kesembuhan Djoko Santoso.
"Kemarin Pak Menhan sudah menjenguk."
"Beliau mendoakan Pak Djoko Santoso agar segera pulih dan terus pantau perkembangan kesehatan Pak Djoko Santoso," kata Dahnil ketika dihubungi Tribunnews.com pada Senin (4/5/2020).
3. Profil Djoko Santoso
Mengutip TribunTimur, Jenderal TNI (Purn) Djoko Santoso lahir di Surakarta, Jawa Tengah, 8 September 1952.
Sebelumnya Djoko pernah menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat dari 18 Februari 2005 hingga 28 Desember 2007.
Karier Djoko di militer dimulai dengan menjabat sebagai Komandan Peleton 1 Kompi Senapan A Yonif 121/Macan Kumbang. Ketika telah menjadi perwira tinggi ia memulai kariernya dengan menjabat Waassospol Kaster TNI (1998), Kasdam IV/Diponegoro (2000), Pangdivif 2/Kostrad (2001).
Nama Djoko Santoso mulai berkibar setelah menjabat Panglima Kodam XVI/Pattimura dan Panglima Komando Operasi Pemulihan Keamanan (Pangkoopslihkam) 2002-2003 yang berhasil gemilang meredam konflik di Maluku.
Diteruskan dengan jabatan berikutnya sebagai Panglima Kodam Jaya Maret 2003 – Oktober 2003.
Setelah itu karier seorang Djoko Santoso terus melejit hingga menjadi Wakil Kepala Staf TNI-AD (Wakasad) tahun 2003, Kepala Staf TNI-AD (Kasad) pada tahun 2005, dan akhirnya Panglima TNI pada tahun 2007-2010.
Selanjutnya Djoko melanjutkan kariernya dengan bergabung di Partai Gerindra pada 2015 dan masuk struktur Dewan Pembina.
Kemudian, dirinya tercatat sebagai anggota tim sukses Anies-Sandi.
Djoko diberi tugas khusus mengawal Anies-Sandi di Jakarta Timur.
Terbukti, Djoko memenangkan Anies Baswedan-Sandiaga Uno di Pilkada DKI 2017.
Di Pilpres 2019, Djoko dipercaya sebagai Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga
Pendidikan
Djoko Santoso menyelesaikan sekolah menengah atasnya di SMA Negeri 1 Surakarta.
Ia kemudian masuk Akademi militer dan lulus pada tahun 1975.
Ia juga mengikuti Kursus Dasar Kecabangan Infanteri (Sussarcabif) pada tahun 1976, Kursus Lanjutan Perwira Tempur (Suslapapur) tahun 1987, Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad) tahun 1990 dan Lemhannas tahun 2005.
Selain itu ia juga melanjutkan S1 (Sarjana Ilmu Politik) dan S2 (Manajemen Politik) di Universitas Terbuka, Jakarta.
(Tribunnews.com/Daryono/ Seno Tri Sulistiyono/Gita Irawan) (TribunTimur/Nur Fajriani R)