TRIBUNNEWS.COM - Berita duka datang dari dunia militer dan panggung perpolitikan Indonesia, mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Djoko Santoso, yang kini menjadi politisi Partai Gerindra meninggal dunia pada Minggu (10/5/2020) pagi.
Kabar berpulangnya Djoko Santoso dikonfirmasi oleh anggota Komisi III DPR dari Fraksi Gerindra, Habiburokhman.
Habiburokhman membenarkan kabar tersebut.
Dirinya menuturkan, almarhum meninggal setelah beberapa hari dirawat karena mengalami pendarahan di otak.
“Wafat pagi ini setelah beberapa hari dirawat pascapendarahan,” kata Habiburokhman, dikutip dari Kompas.com.
Sebelumnya, Djoko Santoso sempat menjalani operasi di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) usai mengalami pendarahan di otak beberapa waktu lalu.
Baca: Mantan Panglima TNI Djoko Santoso Akan Dimakamkan di San Diego Hills
Sosok Djoko Santoso
Djoko Santoso merupakan pribadi yang memiliki segudang prestasi.
Utamanya di bidang militer yang membesarkan namanya.
Dirangkum dari Tribunnewswiki, Djoko Santoso mengawali karier militernya setelah lulus dari pendidikan Akademi Militer di Magelang pada 1975.
Djoko Santoso banyak mengikuti kursus kemiliteran di antaranya Kursus Dasar Kecabangan Infanteri (Sussarcabif) pada 1976.
Setelah itu mengikuti Kursus Lanjutan Perwira Tempur (Suslapapur) pada 1987.
Pada 1990, dilanjutkan bergabung dengan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad).
Kemudian di tahun 2005, Djoko Santoso ikut kursus Lemhannas.