Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan pihaknya akan membawa pulang 29 Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Kepulauan Fiji kembali ke tanah air.
Mereka akan dijemput dengan pesawat Hercules yang diberangkatkan, Selasa (12/5/2020).
Hadi mengatakan pesawat Hercules tersebut sebelumnya diberangkatkan untuk membawa bantuan kemanusiaan kepada Kepulauan Fiji yang tengah diterpa bencana badai tropis.
Usai mengantarkan bantuan, mereka direncanakan akan membawa pulang 29 WNI yang ada disana.
Baca: Panglima TNI Lepas Bantuan Kemanusiaan Seberat 12,9 Ton Untuk Republik Kepulauan Fiji
Penjemputan tersebut dipimpin Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kepulauan Fiji.
"Rencananya KBRI, juga akan mengangkut WNI yang ada disana, kurang lebih ada 29 orang kembali ke Indonesia" kata Hadi saat memimpi pelepasan bantuan kemanusiaan di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa (12/5/2020) sore.
Rencananya, pesawat Hercules tersebut akan sampai republik kepulauan Fiji beberapa hari ke depan.
Baca: DPR Sepakati Pembahasan RUU Haluan Ideologi Pancasila
Hadi mengatakan pesawat tersebut akan melakukan beberapa kali transit di beberapa kota di Indonesia.
"Rencananya pesawat akan melalui beberapa rute. Tidak hari ini langsung sampai. Lewat Makassar, Ambon, marauke dan kemudian melalui kali dunia dan kemudian menunju republik Fiji," katanya.
Diberitakan sebelumnya, Di tengah wabah virus Corona, pemerintah Indonesia memberikan bantuan kepada Republik Kepulauan Fiji yang terkena dampak bencana topan Harold pada 8 April 2020 lalu. Bantuan yang diberikan berupa sembako dan beberapa keperluan lain seberat 12,9 Ton.
Pelepasan bantuan tersebut dipimpin langsung oleh Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa (12/5/2020) sore. Bantuan tersebut akan dibawa dengan pesawat Hercules milik TNI-AU ke Fiji.
Baca: Nasabah Jiwasraya Kembali Tagih Pembayaran Polis Saving Plan
"Sore ini saya berangkatkan pesawat Hercules ke republik Fiji. Dalam rangka mengirimkan bantuan kemanusiaan, dan rencananya pesawat akan melalui beberapa rute. Tidak hari ini langsung sampai. Lewat Makassar, Ambon, marauke dan kemudian melalui kali dunia dan kemudian menunju republik Fiji," kata Hadi saat memberikan pidato sambutan.
Hadi memahami Indonesia saat ini tengah juga diterpa bencana wabah Virus Corona. Namun demikian, hal tersebut tidak menyurutkan semangat Indonesia untuk membantu negara lain yang tertimpa musibah.
"Meskipun Indonesia saat ini mengalami masa sulit akibat pandemik Covid-19, tetapi tidak mengurangi semangat kemanusiaan untuk memberikan bantuan kepada rakyat Fiji yang mengalami bencana berlipat ganda. Bantuan kemanusiaan 12,9 ton barang barang yang dibutuhkan rakyat Fiji adalah bantuan dari pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia," jelasnya.
Hadi mengatakan bantuan tersebut sebagai wujud nyata bangsa Indonesia ikut membantu ketertiban dan kedamaian dunia.
"Bantuan kemanusiaan tersebut wujud nyata pelaksanaan amanah konstitusi untuk ikut serta menjaga perdamaian dan ketertiban dunia. Kita semua tentu berharap semoga bantuan ini dapat meringankan beban rakyat Fiji dan dapat mempererat hubungan baik kedua negara," ungkapnya.
Sebelumnya, Hadi menyebutkan Indonesia juga pernah menyalurkan bantuan serupa kepada republik Fiji yang tengah kesulitan. Bantuan lanjutan ini sebagai wujud nyata hubungan sahabat antara kedua negara.
"Di awal Februari 2016, saat Fiji diterjang topan Winston, Indonesia mengirimkan satgas seni untuk melaksanakan rekontruksi dengan merehabilitasi gereja, sekolah dan asrama siswa," pungkasnya.
Sebagai informasi, badai tropis atau topan Harold menghantam kepulauan Fiji pada 8 April 2020 lalu. Badai tersebut sebelumnya juga menerjang ke wilayah sekitar negara kepulauan yang terletak di Pasifik selatan, seperti Kepulauan Solomon dan Vanuatu.
Akibat kejadian tersebut, bangunan hingga jalur komunikasi di kepulauan tersebut lumpuh. Bahkan, sedikitnya 27 nyawa melayang akibat bencana tersebut.
Topan tersebut dikategorikan tinggi atau mencapai kategori lima dengan kecepatan angin lebih dari 200 km/jam. Hal tersebut menambah beban Republik Kepulauan Fiji saat menghadapi virus Corona yang menerpa berbagai belahan dunia.