Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ronny Bugis, terdakwa penganiayaan penyidik KPK Novel Baswedan menyampaikan klarifikasi atas tudingan hendak menabrak dua orang tetangga Novel.
Sumartini, tetangga Novel Baswedan, mengungkap sempat melihat dua orang mengendarai sepeda motor melaju secara kencang ke arahnya di Jalan Deposito, Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada 11 April 2017.
Hal itu terjadi, setelah dua orang itu disinyalir menyiram air keras ke arah Novel Baswedan.
Penyiraman air keras itu terjadi setelah Novel Baswedan menunaikan ibadah salat subuh di Masjid Al-Ihsan.
Baca: Anies Baswedan Ungkap Fakta Mengejutkan, Blak-blakan Sudah Lacak Covid-19 di Jakarta Sejak Januari
Namun, Ronny Bugis membantah keterangan dari Sumartini tersebut.
"(Saya merasa,-red) Keberatan hampir menabrak. Mau (menabrak,-red)" kata Ronny, pada saat memberikan pernyataan di persidangan, Selasa (12/5/2020).
Sebelumnya, Sumartini (69), tetangga penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan mengaku hampir ditabrak terduga pelaku penganiayaan Novel pada saat kabur melarikan diri menggunakan sepeda motor.
Baca: Sempat Temui Novel Baswedan Sesat Setelah Kejadian, Saksi: Astaghfirullahaladzim Pak Novel
Hal ini disampaikan Sumartini pada saat memberikan keterangan sebagai saksi perkara penganiayaan Novel. Sidang digelar di ruang sidang Pengadilan Negeri Jakarta Utara, pada Selasa (12/5/2020) siang. Sidang disiarkan melalui aplikasi Youtube.
Sumartini merupakan tetangga Novel Baswedan yang tinggal di Jalan Tabanas, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Pada saat kejadian itu terjadi, dia bersama dengan temannya Sumarni sedang berjalan kaki menuju kediaman masing-masing setelah menunaikan ibadah Shalat Subuh di Masjid Al-Ihsan.
Secara tiba-tiba, dia melihat dua orang sedang berboncengan sepeda motor mengendarai kendaraan secara deras ke arahnya. Sepeda motor itu melaju dari arah belakang.
"Motor kenceng mau nabrak saya," kata dia, saat memberikan keterangan di ruang sidang, Selasa (12/5/2020).
Baca: Saksi Sumartini Beberkan Detik-detik Penyerangan Novel Baswedan
Dia mengaku tidak secara jelas melihat kedua orang itu.
"Tidak tahu. Berdua. Kencang sekali. Saya tidak ngeh (pakai helm,-red), tidak ingat. Tidak jelas dan tidak memperhatikan," ujarnya.