News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kasus Novel Baswedan

Penyerang Novel Baswedan Berjaket ala Gangster, Berikut Penuturan Sejumlah Saksi

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan memberikan kesaksian dalam sidang kasus penyiraman air keras terhadapnya di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, di Jakarta Pusat, Kamis (30/4/2020). Majelis Hakim menghadirkan Novel Baswedan sebagai saksi utama dalam sidang kasus penyiraman air keras terhadap dirinya dengan terdakwa Ronny Bugis dan Rahmat Kadir Mahulette. Tribunnews/Herudin

"Banyak (sketsanya), yang sama persis itu yang pertama kali. Yang pakai pensil.
Namun, dia tidak menyimpulkan apakah sketsa wajah itu sama dengan dua terdakwa.

"Kalau yang gemuk dari gestur sama. Pola duduk berbeda yang gendut. Saya tidak
menyimpulkan dia pelakunya," tambah Eko.

JPU mendakwa Ronny Bugis dan Rahmat Kadir Mahulette melakukan penganiayaan
berat terhadap Novel Baswedan.

Postur sama

Warga sekitar kediaman Novel Baswedan sempat melihat dua orang mencurigakan
selama kurun waktu satu bulan sebelum insiden penyiraman air keras.

“Satu bulan sebelum kejadian ada dua orang duduk di dekat masjid (Al Ihsan). Motor di parkir di depan tukang sate. Yang saya ingat (motornya) Vario,” kata Romli, saat memberikan keterangan di persidangan.

Romli mengaku bersama dengan temannya, Yono, melihat orang tidak dikenal tersebut.

Dia melihat pada saat mereka sedang nongkrong di penjual sate yang letaknya tak jauh dari Masjid Al-Ihsan. Romli sempat memfoto sepeda motor diduga milik kedua orang tersebut.

“Cuma melihat orang asing berdua lagi duduk. Sampai habis isya masih ada. Hanya
motornya yang difoto. Karena orang tidak dikenal,” ujarnya.

Romli tidak ingat ciri-ciri kedua orang tersebut. “Lupa,” katanya.

Sedang M Rifki Novian, mengungkapkan sempat melihat dua orang tidak dikenal di
lingkungan tempat tinggal Novel.

Dia melihat sekitar satu minggu sebelum insiden penyiraman air keras.

“Seminggu sebelumnya ada (orang tidak dikenal. Sekitar Subuh. Saya memperhatikan
sebelum hari kejadian,” ungkapnya. M Rifki mengaku mengetahui seorang pelaku.

“Dari (badan) kekarnya, yang duduk itu (terdakwa) sama,” tambahnya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini