News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Presiden Jokowi Lantik KSAL dan KSAU Baru, Pengamat Militer Sebut 2 Orang Ini Pilihan Pas & Tepat

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur Imprasial sekaligus Pengamat Militer, Al Araf

TRIBUNNEWS.COM - Pesiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik Laksamana Madya Yudo Margono sebagai Kepala Staf Angkatan Laut ( KSAL) dan Marsekal Madya Fadjar Prasetyo sebagai Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU).

Direktur Imprasial sekaligus Pengamat Militer, Al Araf mengatakan terpilihnya Laksamana Madya Yudo Margono sebagai KSAL dan Marsekal Madya Fadjar Prasetyo sebagai KSAU merupakan pilihan yang tepat.

"Kalau dilihat dari jenjang karirnya dua orang itu tampaknya orang yang tepat untuk menduduki posisi KSAL dan KSAU," katanya dikutip dari siaran langsung Program Kompas Petang, Rabu (20/5/2020).

"Keduanya terakhir menjabat sebagai Pangkogabwilhan I dan II, dan menempati posisi-posisi strategis dan jabatan strategis di TNI AU dan TNI AL."

"Sehingga secara jenjang karir memang mereka memiliki posisi yang pas untuk menduduki posisi KSAL dan KSAU," imbuhnya. 

Al Araf menyebut kedua orang ini akan menghadapi Pekerjaan Rumah serta tantangan besar ke depan.

Utamanya terkait dengan orientasi pembangunan pertahanan bangsa Indonesia.

Baca: Jadi KSAL, Yudo Margono Bicara Peningkatan Alusista Laut Hingga Prajurit Aman Dari Corona

Direktur Imprasial sekaligus Pengamat Militer, Al Araf (Tangkap layar channel YouTube KompasTV)

Al Araf juga mengatakan pandemi Covid-19 juga menjadi persolan tersendiri untuk KSAL dan KSAU baru.

"PR yang paling berat adalah kita tahu bahwa dampak dari pandemi ini, adalah pengurangan anggaran di berbagai sektor pemerintahan, termasuk juga kementerian pertahanan."

"Pada di sisi lain ada realitas ancaman, terkait dengan konflik di Laut China Selatan, khususnya di Laut Natuna, di situ tentu ada peranan Angkatan Laut dan Angkatan Udara sendiri sangat signifikan," bebernya.

Oleh karena itu, dirinya menyarakan untuk KSAL dan KSAU baru bisa mencitpakan terobosan baru di tengah keterbatasan anggaran.

Sehingga mobilisasi alutsista mampu untuk menjawab persoalan acaman yang ada.

"Satu persoalanan Laut China Selatan itu menjadi PR sangat rumit kalau dalam situasi normal mungkin bisa mengadakan mobilitasi alutisan baik karena anggaran bisa mencukupi peningkatan kapasitas pertahanan."

"Tapi realitanya sekarang Indonesia mengalami persoalan ekonomi terdampak pada pengurangan anggaran termasuk di masalah pertahanan."

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini