News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ibadah Haji 2020

Ibadah Haji Tahun Ini Belum Pasti, DPR Minta Menag Proaktif Hubungi Kerajaan Arab Saudi

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi ibadah Haji

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Agama menunda pengumuman soal kepastian penyelenggaraan haji tahun 2020 dari yang semula dijadwalkan 20 Mei menjadi awal Juni mendatang.

Terkait hal itu, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily meminta Menteri Agama Fachrul Razi untuk berkomunikasi dengan pihak Kerajaan Arab Saudi terkait dilaksanakan tidaknya ibadah haji tahun ini. 

"Yang kami harapkan kepada Menteri Agama sebetulnya adalah sikap pro-aktif untuk berkomunikasi langsung dengan pihak Kerajaan Arab Saudi agar memastikan apakah dilaksanakan atau tidak ibadah haji tahun ini," ujar Ace, ketika dihubungi Tribunnews.com, Kamis (21/5/2020). 

Menurut Ace, hingga saat ini pihak Arab Saudi belum memberikan keterangan apapun tentang rencana pelaksanaan ibadah haji tahun ini.

Sementara Fachrul awalnya berkomitmen akan memutuskan kepastian keberangkatan jamaah pada tanggal 20 Mei dalam rapat dengan Komisi VIII DPR RI. 

Kepastian akan jadi tidaknya jamaah berangkat sangatlah penting, karena jika memang jadi diberangkatkan Ace menilai Indonesia perlu mempersiapkannya dengan semaksimal mungkin.

Sehingga keselamatan dan kesehatan calon jamaah haji Indonesia terjamin dan tidak tertular Covid-19. 

"Indonesia ini merupakan negara muslim terbesar yang memberangkatkan calon jemaah haji ke Arab Saudi. Perlu persiapan yang cukup untuk memastikan kesehatan dan keselamatan calon jamaah," kata dia. 

"Selain itu, sebagian latar belakang usia calon jemaah haji kita di atas 50 tahun. Jadi sangat rentan terpapar virus corona atau Covid-19," imbuh dia. 

Lebih lanjut, politikus Golkar tersebut mengimbau agar Fachrul tak mengambil keputusan sebelum mendapat keterangan resmi dari pihak Arab Saudi. 

"Kami akan meminta kepada Menteri Agama untuk segera Rapat dengan Komisi VIII untuk membahas tentang wacana tidak memberangkatkan haji tahun ini. Jadi sebaiknya Menteri Agama jangan mengambil keputusan sebelum ada keterangan resmi dari pihak Arab Saudi dan rapat dengan Komisi VIII DPR RI," tandasnya. 

Sebelumnya diberitakan, Kementerian Agama menunda pengumuman soal kepastian penyelenggaraan haji tahun 2020 dari yang semula dijadwalkan 20 Mei menjadi awal Juni mendatang.

Menteri Agama, Fachrul Razi, mengatakan penundaan ini dilakukan setelah mendapat arahan dari Presiden Joko Widodo.

Dalam arahannya, Jokowi meminta supaya batas penyampaian pengumuman diundur dengan harapan ada perkembangan baik di Indonesia dan Arab Saudi terkait rencana penyelenggaraan ibadah haji dan wabah Covid-19.

"Semoga ada perkembangan baik terkait penanganan Covid-19 baik di Indonesia maupun Arab Saudi," kata Fachrul melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (20/5/2020).

Alasan kedua, menurut Fachrul, saat ini tampak ada geliat persiapan haji yang dilakukan Pemerintah Arab Saudi.

Hal itu antara lain terlihat dari pemasangan tenda-tenda di Arafah oleh Muassasah Asia Tenggara sejak 17 Mei lalu.

Alasan ketiga, saat ini sejumlah kota di Indonesia masih menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Semua pihak diharapkan mematuhi PSBB sehingga wabah Covid-19 dapat cepat berakhir.

"Semoga PSBB ini efektif dan Covid-19 segera teratasi," ujar Fachrul.

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, Nizar, mengatakan pihaknya telah mendapat informasi dari Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Kerajaan Arab Saudi, Agus Maftuh Abegebril, mengenai rencana Pemerintah Arab Saudi terkait hal ini

Kerajaan Arab Saudi berencana menyampaikan pengumuman resmi terkait penyelenggaraan haji 1441 Hijriah pada akhir Ramadhan.

"Saya juga sudah bersurat ke Dirjen Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri RI agar bisa ikut mengomunikasikan masalah kepastian haji tahun ini melalui Kedutaan Besar Arab Saudi di Jakarta," ujar dia.

Nizar mengatakan, apapun keputusan Arab Saudi terkait haji 2020, Kemenag siap menjalankannya.

Kemenag telah menyiapkan mitigasi atas kemungkinan skenario penyelenggaraan haji tahun ini, apakah haji batal atau tetap dilaksanakan.

"Mitigasinya sudah kami siapkan sehingga apapun keputusannya nanti, kami siap melaksanakan,” kata Nizar.

Jokowi telepon Raja Arab Saudi

Presiden Joko Widodo telah melakukan komunikasi dengan Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz soal kepastian penyelenggaraan ibadah haji 2020.

Hal ini disampaikan Menteri Agama Fachrul Razi.

"Waktu saya lapor pada Bapak Presiden, Bapak Presiden mengatakan habis komunikasi dengan Raja Salman," kata Fachrul dalam video conference, Selasa (19/5/2020).

Kendati demikian, Jokowi masih belum mendapatkan kepastian apakah haji tahun ini akan diselenggarakan atau tidak.

Pihak Saudi masih belum mengambil keputusan karena pandemi virus corona Covid-19 yang masih terjadi di banyak negara.

Jokowi pun meminta Kemenag untuk bersabar menanti keputusan Saudi sampai awal Juni.

"Beliau menyarankan gimana kalau mundur dulu sampai awal Juni siapa tau ada perkembangan," kata Fachrul.

Fachrul mengatakan, semula Kemenag hanya memberi tenggat waktu bagi Saudi sampai 20 Mei besok.

Namun, karena komunikasi Presiden Jokowi dan Raja Salman, maka Kemenag memberi tenggat sampai awal Juni.

"Kalau tadinya kami buat deadline tanggal 20 mei, kami mundur jadi 1 Juni sesuai petunjuk Bapak Presiden setelah bicara dengan Raja Salman mungkin akan ada kepastian kalau (keadaan) disana lebih baik," katanya. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini