Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menyebut pihaknya terkena prank dari M Nuh, orang yang awalnya memenangkan lelang motor Presiden Joko Widodo (Jokowi).
M Nuh belakangan diketahui bukan seorang pengusaha tetapi buruh bangunan yang tinggal di Jambi.
"Kami kena prank buruh di Jambi bernama M Nuh, kemudian katanya diamankan Polda Jambi," ungkap Bamsoet sapaan karibnya, dalam siaram BNPB, Jumat (22/5/2020).
Baca: Achmad Yurianto: Hingga Hari Ini, 11.028 Orang PDP dan 47.150 ODP
Bamsoet pun mengatakan ia sudah meminta kepada Polda Jambi agar M Nuh dibebaskan.
Sebab, ia menilai belum ada pihak yang dirugikan dari prank M Nuh tersebut.
"Tapi kami konsisten utamakan sesuai dengan aturan, kami berikan kepada penawar atau peserta lelang di bawahnya. Namanya siapa akan diumumkan panitia," ucap Bamsoet.
Baca: WHO Prihatin Negara Berkembang Alami Peningkatan Kasus Infeksi Corona
Adapun pemenang lelang jatuh ke tangan Warren Tanoesoedibyo.
Seperti diketahui, Warren Tanoe merupakan anak terakhir dari Ketua Umum Partai Perindo Harry Tanoesoedibyo.
Baca: Baim Wong Geram dengan 4 Oknum yang Buntuti Mobilnya & Maksa Minta Bantuan: Gue Mana Peduli!
Warren sendiri berusia 19 tahun.
Harry Tanoe mengatakan putranya itu meminta izin terlebih dahulu kepadanya saat ingin mengambil motor tersebut.
Warren sendiri berada pada posisi kedua dalam acara lelang kemarin tersebut.
"Warren ini pengagum Pak Jokowi. Kalau sampaikan panjang lebar diwakili saya. Lelang ini menurut saya tidak perlu dipermasalahkan lagi, panitia tetapkan prosedur profesional," ujar Harry Tanoe.
Warren sendiri diketahui meningkatkan angka tawarannya senilai harga ditawar M Nuh.
M Nuh sendiri merupakan lelaki asal Jambi yang berprofesi sebagai buruh, yang awalnya memenangkan lelang, tetapi mundur karena tak mampu membayar.
Warren pun menyamakan angka yang dipasang M Nuh yakni Rp2,55 miliar.
M Nuh mengira acara pembagaian hadiah
Nama M Nuh mendadak terkenal setelah menang lelang motor listrik bertandatangan Jokowi.
Pria asal Kampung Manggis, Kota Jambi tersebut ternyata bukan seorang pengusaha seperti yang tersiar di berbagai media setelah memenangkan lelang senilai Rp 2,55 miliar.
Ia hanya seorang buruh bangunan yang mengira acara yang diikutinya merupakan ajang bagi-bagi hadiah.
"Yang bersangkutan tidak paham acara yang diikuti adalah lelang. Yang bersangkutan malah mengira bakal dapat hadiah," kata Kapolda Jambi, Irjen Pol Firman Santyabudi, saat dikonfirmasi via pesan WhatsApp, Kamis (21/5/2020) malam.
Baca: Kapolda Jambi Jawab Simpang Siur Kabar Penangkapan Pemenang Lelang Motor Listrik Jokowi
Kapolda pun mengatakan, tidak ada penangkapan yang dilakukan pihaknya terhadap warga Kampung Manggis Kota Jambi tersebut.
Justru, menurut Kapolda, M Nuh sendiri yang mendatangi pihak kepolisian dalam hal ini Polsek Pasar, Kota Jambi untuk meminta perlindungan karena ketakutan ditagih.
Baca: Bukan Pengusaha, Pemenang Lelang Motor Jokowi Seorang Kuli Bangunan, Bamsoet Beri Respons
"Karena ketakutan ditagih, dia justru minta perlindungan," katanya.
Kapolda mengatakan pihaknya tidak melakukan penahanan terhadap M Nuh.
"Tidak ada penangkapan dan penahanan kepada yang bersangkutan," kata Firman.
Menilik kediaman M Nuh
Dari hasil pantauan Tribunjambi.com, rumah M Nuh yang berlokasi di RT 20, Kampung Manggis, Kota Jambi merupakan bangunansemi permanen dengan ukuran 4x5 meter.
Rumah M Nuh tampak biasa saja.
Bahkan, di depan rumahnya terdapat tulisan "Rumah Keluarga Pra Sejahtera Penerima Bantuan".
Dari keterangan teman kecilnya, Alif, M Nuh bekerja sebagai kuli bangunan.
Baca: Pemenang Lelang Motor Listrik Jokowi Ternyata Seorang Buruh Bangunan, Ini Pengakuannya Kepada Polisi
"Untuk kesehariannya Nuh ini, dia kuli bangunan sudah sejak lama," kata Alif ditemui di rumah Nuh, Kamis (21/5/2020) malam.
Alif mengaku tidak mengetahui pasti kronoligi acara pelelangan motor listrik milik Presiden Jokowi tersebut.
"Kalau Nuh ikut pelelangan secara sadar, tidak mungkin lah. Mungkin saja dia mengira itu undian, jadi keburu senang dapat hadiah. Kan acara itu langsung," katanya.
Baca: Pemenang Lelang Motor Listrik Jokowi Mengaku Kepada Polisi Tak Tahu yang Diikutinya Acara Lelang
Sementara, ketua RT 20, Ibrahim, mengakui bahwa foto M Nuh yang beredar di grup WhatsApp dan dikabarkan sebagai pemenang lelang motor Presiden Jokowi tersebut benar warganya.
Ibrahim menuturkan, informasi mengenai pemenang lelang tersebut berawal dari grup WhatsApp Kelurahan Sungai Asam.
Bahkan dia terkejut.
"Informasinya itu dari grup WhatsApp kelurahan, dikatakan, M Nuh, pengusaha dari Kampung Manggis, menang lelang, saya dan kawan-kawan kaget," katanya.
Hingga saat ini, wartawan Tribunjambi.com masih mencari keberadaan M. Nuh untuk mengklarifikasi informasi yang beredar.
Baca: Bamsoet Angkat Suara Soal Kabar Pemenang Lelang Motor Jokowi Diamankan Polisi
Di Kelurahan Sungai Asam, ada tiga orang warga yang bernama M. Nuh, yakni M. Nuh warga Rt 21, yang berprofesi sebagai tukang ojek, dan Muhammad Nuh, warga Rt 09 yang tinggal di Jerman.
"Nanti saya informasikan, kalau dia sudah kembali, mungkin dia takut, jadi mau nenangi diri dulu," kata Ibrahim.
Sebelumnya diberitakan, M Nuh berhasil memenangkan lelang motor listrik bertanda tangan Jokowi pada Minggu (17/5/2020) malam.
Lelang motor listrik itu putus pada angka Rp 2,550 miliar.
Informasi yang berhasil Tribunjambi.com telusuri, motor listrik nasional Gesits buatan Institut Teknologi Surabaya itu diproduksi oleh Garansindo.
Motor yang harga pasarannya dibanderol sekitar Rp 24 jutaan itu melonjak karena pernah dijajal dan ada bubuhan tanda tangan Jokowi.
Selain itu, motor itu juga dilelang saat penggalangan dana dan konser amal untuk bantuan sosial.
Penawaran M Nuh berhasil mengalahkan tawaran pengusaha dan tokoh-tokoh lain.
Sebut saja pengusaha Manado, Gabriele Mowengkang yang menawarkan harga Rp 2,5 miliar, politisi PDIP Maruara Sirait Rp 2,2 miliar, dan Warren Tanoe Soedibyo Rp 1,550 miliar.
Acara lelang sepeda motor listrik Gesit itu dipimpin Ketua MPR, Bambang Soesatyo, dan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Nasional (Kadin) Rosan Roslani.
Acara lelang itu digelar berbarengan dengan konser yang digelar oleh MPR RI dengan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Lelang ini dilakukan bersamaan dengan konser virtual ‘Berbagi Kasih Bersama BIMBO'.